Layanan Jemput Bola Disdukcapil Kotim Tak Segencar Tahun Lalu, Ini Penyebabnya

Layanan Jemput Bola Disdukcapil Kotim
Ilustrasi. (net)

SAMPIT – Layanan jemput bola ke wilayah perdesaan yang rutin dilaksanakan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukapil) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.

Kepala Disdukcapil Kotim Agus Tripurna Tangkasiang mengatakan, layanan jemput bola sejak Januari sampai Oktober 2021 tercatat telah dilaksanakan di 32 desa yang tersebar di 10 kecamatan.

Bacaan Lainnya

”Terakhir kami akan agendakan layanan jemput bola ke Desa Tumbang Gagu Kecamatan Antang Kalang. Kemungkinan berangkat tanggal 8 November. Total layanan jemput bola tahun ini dilaksanakan di 33 desa yang tersebar di 10 kecamatan,” kata Agus Tripurna Tangkasiang, Kamis (28/10).

Dia menyadari ada penurunan layanan jemput bola dibandingkan tahun lalu. Hal itu disebabkan keterbatasan anggaran, sehingga pihaknya hanya memaksimalkan koordinasi di tingkat kelurahan dan kecamatan untuk mendata warganya yang ingin mengurus administrasi kependudukan dilayani secara kolektif atau datang langsung ke Kantor Disdukcapil Kotim.

Baca Juga :  Distribusi Sembako Murah BGA Group dan Polres Kotim Terus Berlanjut

”Tahun lalu kami tuntas memberikan pelayanan jemput bola ke 83 desa di 11 kecamatan dari total 17 kecamatan se-Kotim. Tahun ini memang ada terjadi penurunan untuk kegiatan layanan jemput bola. Kendalanya karena masih menghadapi pandemi Covid-19 dan keterbatasan anggaran, sehingga kami maksimalkan layanan melalui koordinasi dengan kades, lurah, dan camat,” jelasnya.

Sebelum memberikan pelayanan jemput bola, pihaknya berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kades setempat yang mengajukan permohonan mengurus administrasi kependudukan.

”Kami harapkan dari kades dan camat mendata warganya secara berkala yang ingin mengurus administrasi kependudukan agar cepat dilayani secara kolektif. Karena, semakin banyak permintaan, semakin cepat kami turun ke desa dengan harapan pelayanan dapat berjalan maksimal,” ujarnya.

Agus bersama stafnya tak masalah apabila harus bermalam di desa untuk memberikan pelayanan. ”Minggu lalu kami memberikan pelayanan di Desa Babaung, Kecamatan Pulau Hanaut. Selama tiga hari bermalam di sana. Saya bersama sepuluh pegawai staf lainnya ikut memberikan pelayanan,” katanya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *