Pengerahan kekuatan oleh Mabes TNI untuk membantu Polri mengamankan gereja dan objek vital lainnya terus dipantau oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Setelah turun langsung melihat pengamanan di Gereja Katedral, Jakarta, kemarin Hadi terbang ke Makassar. Bersama Kepala Baintelkam Polri Komjen Paulus Waterpauw, dia mendatangi empat gerja di ibu kota Sulawesi Selatan itu.
Mulai dari Gereja Paroki Maria Ratu Kare, Gereja Manggamaseang, Gereja Katedral, sampai Gereja Immanuel. Hadi menekankan bahwa tidak ada tempat untuk terorisme di tanah air. “Sehingga harus bahu-membahu untuk memerangi ideologi kekersan di Indonesia,” bebernya. Tidak heran, kekuatan besar dikerahkan oleh TNI. Khusus di Makassar, total ada 1.001 personel TNI yang ditugaskan membantu Polri.
Sementara dari Polri, ada sebanyak 1.900 personel yang bergerak mengamankan gerja dan objek vital lainnya. Baik personel TNI maupun Polri dibekali senjata lengkap. Seperti tampak saat Panglima TNI meninjau pengamanan di Jakarta dan Makassar, personel TNI dan Polri yang bertugas menjaga gereja maupun objek vital lainnya dilengkapi senjata api dan alat pelindung diri. Itu dilakukan semata-mata untuk menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat.
Utamanya umat Nasarani yang tengah melaksanakan ibadah Tri Hari Suci. Hadi menekankan bahwa negara menjamin kebebasan setiap pemeluk agama di tanah air melaksanakan ibadah.
”Saudara-saudara kita umat Kristiani (kemarin) sedang melaksanakan ibadah Jumat Agung, baik di gereja maupun di rumah,” jelasnya. Besok (4/4) mereka akan merayakan Paskah. “Pengamanan yang dilaksanakan oleh TNI dan Polri di gereja-gereja di seluruh Indonesia adalah untuk memberikan keyakinan dan rasa aman kepada umat dalam beribadah, khususnya menjelang Paskah pada hari Minggu yang akan dating,” tambah dia.
Baik TNI maupun Polri sejatinya sudah menadai hari-hari besar keagamaan sebagai momen penting yang harus diberi perhatian ekstra. Namun, aksi teroris beberapa hari belakangan membikin mereka semakin waspada. Belum lagi, perintah yang sudah disampaikan secara tegas oleh Presiden Joko Widodo. TNI dan Polri diminta meningkatkan pengamanan tempat-tempat ibadah untuk mencegah dan mereduksi potensi aksi atau serangan teroris.