Makan Durian Sepuasnya, Memancing hingga Mandi di Air Terjun

Jalan-Jalan Ke Desa Benakitan, Kabupaten Lamandau

wisata lamandau air terjun Bongki
WISATA TERSEMBUNYI: Air terjun Bongki di Desa Benakitan, Kecamatan Batangkawa menjadi lokasi wisata tersembunyi yang menjadi favorit warga Lamandau, Kalimantan Tengah. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

NANGA BULIK– Wilayah Kecamatan Batangkawa, Kabupaten Lamandau belakangan cukup terkenal secara nasional karena permasalahan konflik lahan di Desa Kinipan. Namun selain itu ada sesuatu yang layak ditelusuri dan dikunjungi di kawasan tersebut. Batangkawa menyimpan potensi wisata alam tersembunyi di balik hutan belantaranya.

Kawasan itu berada di Desa Benakitan. Desa pertama sebagai pintu gerbang wilayah kecamatan tersebut di jalur darat. Hanya butuh waktu 1,5 jam dari Kota Nanga Bulik. Jalannya telah beraspal cukup mulus, sehingga mudah dilalui bahkan oleh mobil sedan sekalipun.

Bacaan Lainnya

Saat musim buah seperti saat ini Desa Benakitan bisa menjadi tujuan agrowisata. Pecinta durian bisa makan sepuasnya tanpa takut dompet kempis. Bahkan, jika menyukai treking, maka bisa menikmati jalur naik turun bukit untuk bisa ikut merasakan serunya menunggu durian jatuh di perbukitan agar bisa makan durian sepuasnya dengan gratis. Jika malas jalan kaki, ada beberapa pos terminal durian tempat warga lokal yang turun dari bukit durian untuk melelang buahnya dengan harga yang sangat terjangkau.

Baca Juga :  Kobarkan Lagi Semangat Bersepeda

Sedangkan yang suka wisata alam, ada dua tujuan wisata yang bisa didatangi. Pertama adalah Riam Keladu yang berisi hamparan batu begitu eksotis dengan pemandangan hutan tropis ditepiannya. Bagi para mancing mania juga bisa mencoba tarikan ikan belida, somah, tapah berukuran jumbo di sana. Bahkan, tak jarang ada juga yang mendapatkan ikan arwana. “Ada warga yang pernah dapat ikan arwana, tapi warnanya hijau, lumayan besar lebih dari 3 kilogram beratnya,” ungkap Oni, warga desa setempat.

Yang kedua adalah air terjun Bongki. Lokasinya juga tidak jauh dari desa. Hanya cukup berjalan kaki sekitar 10- 15 menit untuk sampai ke lokasi, melalui jalan setapak di bawah rimbunnya pohon-pohon. Jika beruntung bisa menemukan durian, asam putar, dan buah pempaken di jalan yang dilalui. Gemercik air di sungai yang kecil dengan air yang sangat jernih seolah menjadi penyemangat untuk berjalan menuju lokasi air terjun.

Air terjun ini tersembunyi di balik rimbunnya hutan, sehingga butuh pemandu jalan dengan meminta bantuan warga sekitar agar tidak tersesat. Karena banyak jalan setapak lain menuju kebun warga dan kebun durian. Surga kecil ini benar-benar cantik. Air terjunnya hanya setinggi tujuh meter dengan sisi kanan kiri berdinding batu membentuk terowongan. Airnya, dingin, jernih dan menyegarkan. Sangat cocok untuk dikunjungi keluarga. “Terkadang ada turis asing yang datang. Tapi sejak musim korona ini, sudah tidak pernah lagi dikunjungi,” bebernya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *