Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, menjadi salah satu dari lima lokasi di Indonesia yang jadi percontohan model klaster tambak udang tahun 2020 dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia. Jenis udang yang dibudidayakan adalah udang vaname (Litopenaeus Vannamei). Bagaimana hasilnya setelah berjalan dalam setengah tahun ini?
FAUZIANNUR, RadarSampit.com
Klaster tambak udang vaname berada di Desa Sungai Pasir, Kecamatan Pantai Lunci. Dibangun di atas lahan seluas lima hektare di lahan milik masyarakat setempat. Ada 21 kolam, terdiri dari 18 kolam produksi, dua tandon air, dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Mina Barokah dipercaya mengelola tambak itu dengan pengawasan dan bimbingan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara.
Pada 14 Januari 2021, seluruh kolam dilakukan penaburan benih udang. Setelah dilakukan dua kali panen parsial untuk mengurangi kepadatan populasi di dalam kolam, pada 24 Mei 2021 lalu, sebanyak 18 kolam produksi dilakukan panen total. Seberat 30,5 ton udang berhasil diangkat. Hasil panen tersebut melebihi dari target sebanyak 30 ton.
Hasil panen yang melampaui target itu disambut gembira anggota Pokdakan Mina Barokah dan Pemkab Sukamara. Prospek budidaya udang itu pun tak disia-siakan. Masyarakat di luar pokdakan mulai melirik budidaya udang dari kawasan sub-tropis ini. Dinas Perikanan (Diskan) Sukamara mencatat, hingga Juni 2021 sudah lima lokasi tambak dikelola masyarakat secara pribadi.
Prospek itu pun dapat dilihat dari hasil panen tambak mandiri milik Sahrial. Dengan tiga tambak produksi seluas 4.500 meter persegi, berhasil menaikkan 13 ton udang vaname, setelah pemeliharaan 104 hari dan kepadatan 100 ekor per meter persegi, dengan tingkat kelangsungan hidup 90 persen. Hasil yang cukup menjanjikan itu membuat Sahrial kembali menambah dan membuka areal tambak baru.
”Total panen tiga lubang tambak sekitar 13 ton. Satu lubang panen tiga ton, dua lubang lainnya masing-masing lima ton. Ukuran lubang 40 meter x 40 meter. Ukuran udang 40 cm dengan harga jual Rp 65 ribu per kilogram. Alhamdulillah hasil kotor penjualan mencapai Rp 800 juta lebih,” ungkap Sahrial.