SAMPIT – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Irawati mengapresiasi bangunan SMP Perintis yang didirikan tokoh masyarakat di Jalan Nilam Sari, Desa Damar Makmur, Kecamatan Tualan Hulu. Sekolah itu bisa berdiri pada 2019 lalu dari dana masyarakat.
Ada sekitar 50 murid yang mengenyam pendidikan di SMP itu dengan empat tenaga pendidik berstatus guru honor. Bangunan tersebut berkonstruksi semi permanen yang terdiri dari tiga ruang kelas.
”Saya apresiasi masyarakat atas inisiatif dan kepeduliannya mau menyisihkan sebagian rezekinya untuk mendirikan sekolah secara swadaya,” kata Irawati saat kunjungan ke SMP Perintis, Kamis (26/8).
Menurutnya, pembangunan sekolah yang didirikan masyarakat masih sangat jarang terjadi di Kotim. Apalagi ternyata biaya untuk operasional selama ini dihimpun dari dana penjualan sawit warga.
”Keberadaan SMP Perintis akan menjadi perhatian bagi pemerintah daerah. Ke depannya, sarana dan prasarananya dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan dan anggaran yang ada,” katanya.
Di sela kunjungannya, Irawati menyempatkan berbincang dengan para murid. ”Para murid berpendapat, selama pandemi Covid-19 ini lebih antusias belajar tatap muka daripada online. Saya juga ingatkan, mau sistem apa pun belajarnya, murid-murid harus rajin belajar agar bisa sukses membantu pembangunan di daerahnya,” katanya.
Pendiri SMP Perintis Suraji mengatakan, pembangunan sekolah dilatarbelakangi karena dia tak ingin melihat anak-anak putus sekolah hanya karena letak sekolah jauh atau alasan keterbatasan ekonomi.
”Saya berasal dari keluarga tidak mampu. Sekolah hanya lulusan SMP, karena tidak mampu melanjutkan sekolah. Letak Desa Damar Makmur jauh dari kecamatan, masih banyak penduduk di sini yang masih pelajar yang memerlukan pembelajaran,” katanya.
Dia ingin anak-anak di Desa Damar Makmur mendapatkan pendidikan yang layak. Atas dasar itu, dia membangun sekolah menggunakan dana pribadi. Bahkan, setiap bulan dia rutin menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu biaya operasional sekolah.