KUALA KAPUAS – Kebijakan PPKM Level 4 di Kabupaten Kapuas, memukul usaha sejumlah pedagang kecil. Riwayat (65), pedagang sate, mengaku mengalami kerugian cukup besar. Penghasilannya selama kebijakan itu berlangsung menurun drastis karena sepinya pembeli. Pria uzur ini sampai menangisi keterpurukan ekonomi yang dialaminya.
”Bagaimana orang mau membeli dagangan sate yang saya jual, karena saya buka pukul 12.00 WIB siang. Kadang pukul 13.00 WIB sampai 22.00 WIB, sedangkan jam penerapan PKKM pada pukul 14.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB,” ungkapnya, Sabtu (15/8).
Riwayat menambahkan, sebelum PPKM, dia bisa meraup uang untuk dibawa pulang sebesar Rp 130 ribu – Rp 150 ribu per hari. Sejak PPKM Level 4 berlaku, dia hanya bisa menghasilkan Rp 20 ribu per hari. ”Bahkan, terkadang tidak sama sekali,” ujarnya sambil meneteskan air mata.
Riwayat berharap PPKM Level 4 yang berakhir besok tak lagi diperpanjang agar usahanya bisa kembali normal. Pasalnya, dari usaha itulah dia bisa menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
”Kami mengikuti kebijakan itu demi mencegah penularan Covid-19. Namun, kami berharap tidak lagi diperpanjang, karena akan membuat penghasilan saya dan pedagang kecil lainnya berkurang,” katanya.
Hal senada disampaikan Acil Harina, penjual gado-gado. Akibat penghasilannya menurun drastis, dia bingung membayar angsuran dan memenuhi keperluan sehari-hari.
”Kalau seperti ini terus, tentu tidak akan ada pemasukan, sedangkan untuk membayar kontrakan, kreditan, dan keperluan lainnya dari hasil jualan gado-gado. Berjualan gado-gado buka pukul 16.00 WIB sampai malam. Ketika penerapan PPKM, jam sepuluh malam harus tutup,” katanya. (sir/der)