SAMPIT – Sejumlah santri Pondok Pesantren Nurul Janah Jalan Tiung, Kelurahan Sawahan, Kecamatan MB Ketapang, Sampit yang mengalami keracunan makanan saat menyantap soto bersama, dibayangi penularan Covid-19. Pasalnya, saat ditangani di rumah sakit, ruangan tempat mereka dirawat, tak jauh dari tempat pasien positif Covid-19 yang baru masuk ditangani petugas kesehatan.
Pantauan Radar Sampit, suasana IGD ramai ketika santri yang keracunan dirujuk, Sabtu (17/7) malam. Sejumlah perwakilan santri yang ikut mendampingi berusaha masuk ruang IGD.
Korban yang diduga mengalami keracunan rata-rata berusia remaja. Petugas keamanan memeriksa ketat kepentingan pendamping pasien dengan menyemprot tangan mereka menggunakan cairan antiseptik.
Meski pengunjung diperiksa ketat, potensi penularan Covid-19 di ruang IGD tersebut cukup tinggi. Pasalnya, sebagian pasien selain korban keracunan, diduga kuat positif Covid-19. Para korban keracunan massal itu ditangani petugas kesehatan yang sama dengan pasien yang diduga positif dengan menggunakan alat pelindung diri.
Pasien yang diduga positif merupakan warga yang dirujuk ke rumah sakit karena mengalami gejala Covid-19. Mereka diduga positif setelah menjalani swab antigen. Setelah hasil swab antigennya positif, pasien tersebut lalu ditempatkan di ruang isolasi darurat IGD.
Di ruangan itu ada empat tempat tidur yang disediakan. Pasien positif dikumpulkan jadi satu. Tak ada pengawasan ketat dari tenaga kesehatan. Keluarga pasien maupun pengunjung bebas keluar masuk dan melakukan kontak erat.
Salah seorang keluarga pasien positif Covid-19 mengatakan, tantenya diduga positif Covid-19 setelah dirujuk ke IGD dan dites dengan swab antigen. Meski keluarganya diduga kuat terjangkit, dia tak dilarang melakukan kontak langsung dengan pasien tersebut meski tanpa menggunakan APD layaknya petugas medis untuk melindungi diri dari Covid-19.
”Saya hanya mengenakan masker satu lapis. Mau tak mau harus tetap di IGD menemani tante saya. Tak mungkin saya tinggalkan, karena saya yang harus memberinya makan,” ujar perempuan yang meminta namanya tak disebutkan ini.