PANGKALAN BUN – Sejumlah warga Kabupaten Kotawaringin Barat belakangan ini diresahkan dengan merebaknya penyakit scabies. Meski dampaknya tak seganas Covid-19, penyakit ini sangat merepotkan jika tertular.
Dikutip dari hellosehat.com, scabies dikenal juga dengan kudis. Penyakit ini sangat menular yang disebabkan tungau Sarcoptes scabiei. Tungau tersebut dapat masuk ke dalam kulit untuk bertahan hidup, bertelur, dan bahkan bisa terus berada dalam kulit hingga dua bulan lamanya.
Infeksi akibat tungau Sarcoptes scabiei dapat menyebabkan kulit terasa sangat gatal sebagai reaksi alergi. Rasa gatal biasanya akan lebih terasa parah pada malam hari.
Ada dua jenis scabies, yaitu kudis biasa dan Norwegian scabies atau skabies berkrusta (kudis api). Orang yang terkena kudis umumnya hanya memiliki 15 – 20 tungau di kulitnya. Namun, orang dengan skabies berkrusta bisa memiliki hingga seribu tungau di kulit.
Kudis adalah penyakit yang sangat umum terjadi dalam masyarakat. Kudis dapat menyerang semua orang dari berbagai usia, ras, tingkat sosial, dan situasi hidupnya. Bahkan, orang yang sangat menjaga kebersihannya pun bisa terkena kudis.
Pasalnya, tungau scabies dapat menyebar dengan cepat melalui kontak fisik yang erat, misalnya dalam keluarga, play group atau penitipan anak, sekolah, panti jompo, hingga penjara.
American Academy of Dermatology melaporkan ada jutaan orang yang terkena penyakit ini di seluruh dunia setiap tahunnya. Kudis bisa diatasi dengan mengurangi faktor risiko. Diskusikan dengan dokter spesialis kulit untuk informasi lebih lanjut. (ign)