SAMPIT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengimbau pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah agar tidak berkeliaran. Hal itu dikhawatirkan dapat meningkatkan angka kasus penyebaran Covid-19.
“Pasien positif yang menjalani isolasi mandiri hampir semua berkeliaran. Ini yang sulit kita kendalikan di lapangan,” kata Plt Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi, belum lama ini.
Umar mengimbau pasien yang menjalani isolasi mandiri menjaga kondisinya hingga pulih dan sembuh dari Covid-19 di rumahnya masing-masing.
“Pencegahan paling jitu tetap 3M, menjaga jarak, menggunakan masker mencuci tangan dan bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri jaga kondisi kesehatannya hingga pulih dari Covid-19,” ujarnya.
Jika hal itu tidak dipatuhi, angka kasus Covid-19 di Kotim bisa kembali meningkat. Per April ini ada 388 orang yang terpapar Covid-19.
”Saya setuju dengan masukan Kapolres dan Dandim 1015 untuk perlunya dipasang stiker di depan rumah warga yang sedang menjalani isolasi mandiri,” ujarnya.
Berdasarkan data Pemkab Kotim yang direlease 4 Mei 2021 secara kumulatif menunjukkan ada terjadi penambahan 30 orang yang terinfeksi Covid-19 menjadi 2.173 orang, 228 kasus aktif, penambahan pasien sembuh sebanyak 11 orang menjadi 1.885, sebanyak 30 pasien masih dalam perawatan, dan 60 orang meninggal dunia.
Dilihat dari zona rawan penyebaran Covid-19 di Kotim, ada delapan kecamatan yanf rawan yakni Kecamatan Mentaya Hulu, Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit, Parenggean, Cempaga, Baamang, Seranau dan MB Ketapang masih berada dalam zona merah.
Umar berharap adanya kerjasama dari Ketua RT hingga lurah untuk memantau warga secara rutin. “Dipantau secara rutin, kalau tidak di rumah segera diingatkan diberikan edukasi dan pengertian,” ujarnya.
Seperti diketahui, baru-baru ini Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin melakukan sidak ke rumah orang-orang yang menjalani isolasi mandiri di wilayah Kelurahan Baamang Tengah. Saat ditemui di rumah, orang yang menjalani isolasi mandiri tidak berada di rumah malah bepergian ke Kecamatan Kotabesi. Hal itu membuat kaget sekaligus perihatin, tak semua orang yang menjalani isolasi mandiri mematuhi protokol kesehatan.