Pedagang Sapi Kurban Habiskan Puluhan Juta

Untuk Angkut Sapi dari Luar Pulau

Pedagang Sapi Kurban
SAPI KURBAN: Pedagang sapi di Jalan HM Arsyad, Sabtu (19/6).

SAMPIT – Lebaran Hari Raya Iduladha masih satu bulan lagi. Namun, pedagang sapi kurban mulai membuka pemesanan bagi warga yang ingin berkurban.

Pantauan Radar Sampit, dalam sepekan terakhir puluhan ekor sapi terlihat memenuhi lahan milik Pemkab Kotim di Jalan HM Arsyad. Masrani (44), pedagang sapi, mengatakan, penjualan sapi sudah mulai dibuka sejak sepekan terakhir.

Bacaan Lainnya

Sapi yang dijualnya didatangkan dari Sulawesi Selatan menggunakan kapal dengan tujuan Pelabuhan Batu Licin, Banjarmasin. Ternak itu lalu diangkut melalui jalur darat sampai ke Sampit.

“Sapi yang datang sudah ada 54 ekor. Target saya mendekati hari H Lebaran didatangkan sampai 80 ekor,” kata Masrani, peternak asal Desa Bapeang ini.

Sebelum tiba di Sampit, sapi dikarantina untuk memastikan dalam keadaan sehat sampai dikeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan.

Baca Juga :  Ini Resep Rendang yang Bisa Dicoba saat Iduladha

”Sebelum diberangkatkan, sapi dikarantina dulu. Sopir pengangkutnya dites swab. Setiba di Sampit sekitar setengah bulan lalu, saya laporkan data kedatangan sapi ke Dinas Pertanian Kotim,” katanya.

Masran menuturkan, harga jual sapi di Sulsel mengalami kenaikan Rp 1-1,5 juta. Dengan rata-rata pasaran dikisaran Rp 13,5 juta – Rp 20 juta, tergantung bobot sapi.

”Sekali angkut menggunakan truk panjang bisa 19 ekor biaya ongkos kirim saja bisa Rp 24 – Rp 30 juta. Belum termasuk perawatan selama satu bulan ke depan dan upah pekerja yang langsung didatangkan dari Sulawesi,” ujar pria yang sudah turun temurun menjadi peternak ini.

Sementara itu, untuk harga jual ke pelanggan, dia memasarkan sekitar Rp 16-25 juta per ekor. ”Harga tergantung bobotnya. Bisa dipesan dari sekarang dan siap dirawat sampai Lebaran,” ujarnya.

Masrani tak hanya melayani penjualan sapi. Dia juga bisa melayani pemotongan hingga pembersihan. ”Sampai saat ini sudah ada lima orang yang pesan. Kalau tidak bisa memotong, kami siap merawat, memotong sampai membersihkannya,” tandasnya. (hgn/ign)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *