PANGKALAN BUN – Pembangunan kawasan Water Front City (WFC) Kampung Sega, Kelurahan Mendawai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah terus berlanjut. Keberadaan fasilitas ini dinilai mampu menjadi motor penggerak perekonomian masyarakat, terutama warga bantaran Sungai Arut.
Selain mampu menghadirkan dan menambah nilai estetika kota, water front city juga mampu membawa manfaat terutama meningkatnya ekonomi masyarakat sekitar.
Dalam perjalanannya water front city juga menjadi ikon kebanggaan kabupaten Kotawaringin Barat, dan semua kalangan dapat menikmati destinasi wisata di jantung Kota Pangkalan Bun. “Efek domino pembangunan WFC ini sangat jelas, terutama peningkatan ekonomi masyarakat Pangkalan Bun,” kata Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah.
Disebutkannya bahwa pembangunan WFC menjadikan kampung bantaran sungai lebih tertata, kearifan lokal juga lebih terjaga. Menurutnya, untuk menjadikan WFC sebagai tujuan utama masyarakat membutuhkan waktu dan proses yang panjang dan untuk merubahnya langkah tersebut sudah dimulai.
Angka kunjungan masyarakat ke salah satu destinasi di Kobar itu dalam sepekannya mencapai ribuan orang, angka kunjungan yang tinggi tersebut mampu menjaga berputarnya roda perekonomian ditengah pandemi Covid-19.
Ia menegaskan bahwa angka kunjungan yang mencapai 1500 orang perpekannya tersebut membuktikan bahwa pandemi bukan halangan untuk Kotawaringin Barat melanjutkan pembangunan. “Kepada pengelola saya menitip pesan agar kebersihan kawasan dapat terus dijaga dan protokol kesehatan harus terus dijalankan,” harapnya.
Kepala Dinas PUPR Kobar Juni Gultom menambahkan bahwa pembangunan WFC sudah berjalan sejak 4 tahun silam dan terus berlanjut hingga saat ini. Pembangunan akan dilakukan dalam empat tahap, dan sudah menelan anggaran sebesar Rp22 miliar lebih, dan direncanakan pembangunan WFC akan diteruskan hingga sampai Pasar Sungai Bulin di ujung Kelurahan Mendawai.
“Sejak tahun 2018 sampai tahun 2021 pembangunan WFC terus berjalan dan sudah menelan anggaran sebesar Rp22,5 miliar dan kita kerjakan dalam empat tahap, selama kepemimpinan Bupati Nurhidayah,” ungkapnya.