Pemkab Kotim Dukung Pengembangan Porang 

Pengembangan budidaya porang
DUKUNG PETANI: Bupati Kotim Halikinnor menghadiri acara sosialisasi budi daya porang di Ruang Rapat Anggrek Tewu Lantai II Kantor Bupati, Minggu (25/4).(ISTIMEWA )

SAMPIT-Pengembangan budidaya porang di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sangat didukung oleh Pemerintah Kabupaten Kotim. Salah satu bentuknya, yakni pihaknya pun siap memfasilitasi para petani untuk pengembangan budidaya komoditas tersebut.

Bupati Kotim Halikinnor saat menghadiri sosialisasi budidaya porang di Ruang Rapat Anggrek Tewu Lantai II Kantor Bupati Minggu (25/4) lalu mengatakan,  pemerintah berupaya menfasilitasi dan bekerja sama dengan investor untuk pengembangan porang di wilayah ini. “Dan diharapkan juga bagi masyarakat tani kiranya dapat menangkap peluang ini sebagai peluang usaha ekonomi produksi yang hingga akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang pertanian,” sebutnya.

Bacaan Lainnya

Harapannya,  di tahun berikutnya direncanakan akan menfasilitasi pengembangan porang yang bekerjasama dengan Asosiasi Asuhan Pemberdayaan Petani Porang Indonesia (Aspeporin) Kotim untuk sukseskan pembangunan pertanian. “Dengan ketentuan dan kebersamaan para petani untuk tetap konsisten melakukan penanaman,” sebutnya.

Baca Juga :  Dikira Kampanye Calon Bupati, Ternyata Calon RT

Sementara itu, satu hari sebelum acara sosialisasi itu tepatnya pada Sabtu (24/4),  Bupati Kotim secara langsung melakukan panen porang yang di tanam di atas lahan yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Km 15 Sampit – Pangkalan Bun.

Orang nomor satu di Kotim ini optimis budidaya tanaman Porang bisa berkembang di Kabupaten Kotim. Tanaman jenis umbi-umbian ini memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan, bahkan lebih menguntungkan dari kelapa sawit. “Porang ini memiliki nilai komoditas yang sangat tinggi, dan budidaya umbi porang ini sangat menguntungkan,” kata Halikinnor.

Tentunya,  dengan keuntungan yang nantinya di dapat dari budidaya porang diharapkan hal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani. Namun,  tidak menutup kemungkinan masyarakat dengan latar belakang bukan petani juga melakukan budidaya tanaman tersebut dengan memanfaatkan lahan kosong. Sebab porang termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan, dengan begitu lahan tidur bisa menjadi lahan produktif. (yn/gus) 



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *