SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akhirnya bisa bernapas lebih lega. Tren kasus Covid-19 terus mengalami penurunan sejak beberapa pekan terakhir.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit dr Sutriso mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 di rumah sakit menurun dari pekan ke pekan.
“Dari laporan yang saya terima dari pekan ke pekan pasien Covid-19 yang dirawat terus menurun, dari 34 pasien, turun 28 pasien, dan sekarang tinggal 5 pasien yang masih dalam perawatan di rumah sakit, yang lainnya sudah sehat bisa pulang dan ada juga yang meninggal dunia,” kata dr Sutriso, Sabtu (18/9).
Sutriso mengatakan, saat ini pelayanan kesehatan terhadap pasien Covid-19 sudah sangat stabil. Tenaga kesehatan (nakes) sudah kembali bertugas dengan lancar.
”Alhamdulillah untuk saat ini tidak ada nakes yang terpapar Covid-19. Nakes yang sebelumnya terpapar Covid-19 sudah sembuh dan kembali bertugas. Semoga vaksin tahap ketiga ini benar-benar dapat meningkatkan antibodi kami semua. Saya berharap kasus Covid-19 semakin menurun bahkan kalau bisa nol kasus,” katanya.
Seperti diketahui, lonjakan kasus mulai terjadi sejak Mei-Agustus. Lonjakan kasus semakin meledak pada Juli hingga pertengahan Agustus. Puluhan nakes terpapar Covid-19, rumah sakit hingga merekrut relawan dikarenakan banyak nakes yang tumbang terserang Covid-19.
Bahkan, tingginya angka kasus pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit pada Juli hingga awal Agustus lalu membuat Pemkab Kotim membuka kembali Klinik Darurat di Islamic Center atau biasa disingkat KIC. Namun, meski sudah dilakukan persiapan dan pembersihan ruangan, KIC tak dioperasionalkan maksimal. Hal itu dikarenakan jumlah nakes yang terbatas. Di sisi lain, nakes terutama di puskesmas masih disibukkan dengan pelayanan vaksinasi.
Demi memenuhi layanan ketersediaan bed di ruang isolasi Covid-19 yang nyaris penuh pada akhir Juni lalu membuat rumah sakit menambah perluasan kapasitas ruang isolasi. Yang sebelumnya tersedia dua ruang yang difungsikan ruang isolasi yakni Ruang Seroja dan Teratai dengan kapasitas 78 bed, diperluas menjadi 135 bed.