Pengangguran di Kotim Naik 17,39 Persen

pengangguran naik
ILUSTRASI.(RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Tahun 2020 menjadi tahun yang berat. Pandemi Covid-19 bukan hanya menyerang sektor kesehatan, tetapi juga mengganggu aktivitas masyarakat, hingga roda ekonomi menjadi berjalan lamban. Berbagai kebijakan pembatasan dilakukan pemerintah dalam menekan angka penularan, namun berbuntut pahit bagi dunia usaha dan para pekerja. Wabah menciptakan badai pengangguran yang dahsyat. Tak sedikit pegawai yang terpaksa menerima kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan.

Di Kabupaten Kotawaringin Timur, jumlah pengangguran tahun 2020 mengalami peningkatan sebanyak 17,39 persen atau sebanyak 1.789 orang. Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan menjadi penyebab utamanya.

Bacaan Lainnya

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Kotim Ramadansyah menyampaikan, peningkatan jumlah pengangguran terbuka di Kotim mencapai 17,39 persen. Pada tahun 2019, jumlah pengangguran 10.287 jiwa, sedangkan tahun 2020 menjadi 12.076 jiwa.

Menurutnya, pandemi Covid-19 berdampak di semua sektor, termasuk ketenagakerjaan.  Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2020, jumlah penduduk Kotim tercatat sebanyak 428.895 jiwa. Secara periodik terjadi peningkatan  penduduk dengan laju pertumbuhan 1,33 persen per tahun.

Baca Juga :  Sepekan Operasi Patuh Telabang, 89 Kendaraan Terjaring E-Tilang 

Pada angka tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) maupun jumlah angkatan kerja, tidak terjadi perubahan yang signifikan antara tahun 2019 hingga 2020. Untuk tingkat pengangguran di Kotim tahun 2020 masih didominasi oleh pengangguran dari pendidikan menengah atas yakni SMA atau SMK dan perguruan tinggi yakni diploma atau sarjana.

Mendominasinya pengangguran di kategori tersebut diduga karena  cenderung menunggu pekerjaan yang sesuai daripada membuka usaha sendiri. Sementara itu terjadinya peningkatan angka pengangguran di tahun 2020 juga karena banyak terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).

“PHK di tahun 2020 banyak terjadi pada pekerja dengan tingkat pendidikan menengah dan tinggi,” terangnya.

Saat ini, perekonomian di Kotim berangsur membaik. Diharapkan kondisi ini dapat mengurangi tingkat pengangguran di wilayah ini. (yn/yit) 



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *