Penumpang Transit Tolak Tes PCR

Tes PCR
ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT – Kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terkait kewajiban menunjukkan hasil pemeriksaan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) bagi penumpang yang masuk ke Kalteng, berdampak terhadap penurunan jumlah penumpang pesawat di Bandara Haji Asan Sampit.

Berdasarkan data Bandara Haji Asan Sampit, pada 12 April, jumlah penumpang yang datang sebanyak 135 orang dan yang berangkat 132 orang. Jumlah tersebut menurun drastis sepekan kemudian, pada 19 April. Jumlah penumpang yang datang sebanyak 85 orang dan berangkat 137 orang.

Kepala Bandara Haji Asan Sampit Daverius Maarang mengatakan, data penumpang berfluktuatif. Namun, jika dihitung rata-rata, jumlah penumpang sudah mengalami penurunan sejak awal tahun 2021.

”Sejak penerapan kebijakan tes antigen itu saja penumpang sudah mengalami penurunan, tentu dengan diberlakukannya tes swab PCR jumlah penumpang akan lebih mengalami penurunan,” kata Daverius Maarang.

Daverius mengatakan, penurunan terjadi karena tarif tes swab PCR berkali lipat lebih mahal dibandingkan tes antigen. Tes antigen berkisar Rp 150 – Rp 200 ribu per orang, sedangkan tes swab PCR berkisar Rp 900 – Rp 1,3 juta per orang.

Baca Juga :  Upaya KPU Pastikan Hak Pilih Warga Tak Hilang 

”Tarif PCR yang mahal ini membuat masyarakat berpikir untuk melakukan perjalanan keluar kota, khususnya ke Kalteng,” katanya.

Dia juga menampung keluhan dari penumpang yang hendak melakukan perjalanan ke Kotim. ”Ada penumpang dari Jakarta ingin ke Kotim. Datang ke rumah sakit di sana ingin melakukan tes PCR, ditanya pihak rumah sakit, untuk apa ke Kotim tes PCR? Bukannya cukup antigen saja, kecuali ke Pontianak dan Bali,” ucapnya.

Keluhan dari penumpang itu menunjukkan kebijakan itu belum disosialisasikan secara menyeluruh. Bahkan, pada penerapan hari ketiga, Rabu (21/4), penumpang yang datang menolak untuk dilakukan tes PCR. Ada lima penumpang yang menolak menjalani tes PCR karena alasan tak mendapat informasi dari maskapai penerbangan maupun dari pihak bandara.

Kepala Seksi Keamanan Bandara Haji Asan Sampit Harianto menjelaskan, lima penumpang tersebut sudah didata dan dilaporkan ke Satgas Covid-19 di Kotim. Mereka merupakan penumpang transit dari Jakarta – Surabaya – Sampit. Berangkat menggunakan maskapai penerbangan Wings Air dan tiba sekitar pukul 10.00 WIB.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *