PALANGKA RAYA – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Tengah (Kalteng )Frans Martinus mengharapkan, peringatan Hari Buruh atau May Day pada 1 Mei kemarin menjadi momen kebangkitan pemerintah bersama para tenaga kerja atau buruh di masa pandemi Covid-19 sekarang ini.
Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan pemerintah terkait hal tersebut. Salah satunya percepatan vaksinasi untuk para pekerja dan buruh sebagai bentuk perlindungan terhadap semua tenaga kerja diberbagai sektor. “Para pengusaha melalui asosiasinya masing-masing sudah membantu para pekerja untuk memperoleh vaksinasi.
Saya rasa percepatan vaksinasi ini adalah kuncinya, bagaimana bangkit bersama di masa pandemi ini,” katanya, Sabtu (1/5).
Frans juga mengatakan, percepatan vaksinasi untuk pekerja dan buruh tidak lepas dari program pemulihan ekonomi yang saat ini tengah diupayakan pemerintah.
Para pekerja yang merupakan bagian penggerak pertumbuhan ekonomi dinilai sangat penting mendapat perlindungan kesehatan melalui vaksinasi.
“Namun disatu sisi, buruh juga harus patuh terhadap ketentuan pemerintah. Salah satunya larangan mudik. Jangan sampai lonjakan kasus di India terjadi di Indonesia, terutama Kalteng. Intinya perekonomian dan protokol kesehatan harus diperhatikan,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kalteng Karliansyah mengakui, bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi satu tahun lebih berdampak besar terhadap sektor ketenagakerjaan. Mulai dari tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan hingga pengusaha yang gulung tikar akibat dampak ekonomi.
“Terutama kita lihat itu, usahausaha yang kecil banyak tidak bisa melanjut atau gulung tikar. Bahkan tidak sedikit yang kena pemutusan hubungan kerja akibat pandemi ini. Nah inilah yang harus diperhatikan pemerintah kedepannya,” ucapnya.
Karliansyah mengharapkan pemerintah lebih peka lagi dengan kondisi saat ini, terutama terhadap nasib para buruh yang juga harus berjuang di tengah pandemi Covid-19. Banyak sektor yang harus diperhatikan, salah satunya bagaimana memberi perlindungan dan jaminan hingga para tenaga kerja di Kalteng tetap bisa menjalankan aktivitasnya. “Tentu hal ini menjadi catatan bersama, antara pemerintah, asosiasi, serikat buruh dan tenaga kerja, supaya bisa bangkit bersama dalam upaya memulihkan ekonomi,” ucapnya.