PPM Bakal Direnovasi Tahun Depan

Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit
SIDAK: Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor bersama Plt Disperdagin Zulhaidir melihat kondisi bangunan Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit, Selasa (27/4).(YUNI/RADAR SAMPIT )

SAMPIT – Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit akan direnovasi tahun depan. Pasar yang berlokasi di tepi Sungai Mentaya itu sudah waktunya dibenahi karena mengalami kerusakan.

“Kita akan benahi pasar itu, karena kondisinya sangat memprihatinkan,” kata Bupati Kotim Halikinnor saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar tersebut, Selasa (27/4).

Bacaan Lainnya

Halikinnor sidak didampingi Kepala Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Zulhaidir, Plt Kepala Dinas Perhubungan Siagano, dan Plt Kepala Satpol PP Kotim Rahmat Widi Sujarwo. Menurutnya, ada fasilitas tambahan yang harus dibangun, seperti tangga di beberapa sisi bangunan.

“Kita akan buat tangga supaya bisa berfungsi, di bagian atas itu sepi pengunjung karena aksesnya terbatas. Nanti akan dikaji secara teknis supaya bisa memudahkan para pengunjung berinteraksi,” sebutnya.

Baca Juga :  Pemkab Kotim Pertahankan Eksistensi Pasar Tradisional

Halikinnor berharap pasar tersebut bisa eksis kembali seperti awal berdirinya. Sebab PPM merupakan salah satu ikon Kotim. PPM selama ini tidak hanya menjadi tempat belanja warga Sampit, tapi juga warga dari berbagai kecamatan yang ada di Kotim. Umumnya mereka berbelanja untuk di jual kembali.

PPM sering diramaikan oleh karyawan perkebunan kelapa sawit. Mereka biasanya berbelanja kebutuhan pokok dengan jumlah banyak.

“Saya ingin berupaya agar pasar ini tetap eksis, sebab di awal-awal pasar ini sudah menjadi ikon kotim, kita pertahankan eksistensinya untuk tetap menjadi ikon Kotim,” tambahnya.

Pengunjung yang datang ke area PPM tidak hanya untuk melakukan transaksi jual-beli barang, tetapi juga bersantai sembari menikmati suasana Sungai Mentaya.

Awalnya PPM ini dikenal dengan Pasar Sampit, dengan bangunan yang terbuat dari bahan kayu. Namun, karena berulang kali terbakar, PPM kembali dibangun dengan konstruksi beton. (yn/yit) 

 



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *