PPM Sampit Bakal Dievaluasi

Pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit
SERAP ASPIRASI: Bupati Kotim Halikinnor saat mendengarkan keluhan dari salah satu pedagang saat menggelar sidak di PPM Sampit, kemarin. Kondisi pasar tersebut belakangan ini terbilang sepi pengunjung, ditambah dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.(YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT-Pandemi Covid-19 yang melanda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sangat berdampak pada sektor ekonomi. Salah satu kawasan ekonomi yang terdampak yakni aktivitas

jual beli di Pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit,  yang sudah lama cenderung sepi pengunjung. Kondisi ini juga menjadi perhatian Bupati Kotim Halikinnor saat mengunjungi kawasan tersebut, kemarin.

Bacaan Lainnya

Saat berada di sana, dirinya melihat langsung kondisi tersebut dan menerima beberapa keluhan pedagang terkait sepinya kunjungan masyarakat, ke pusar perbelanjaan tersebut, belakangan ini.

“Dari pembicaraan saya dengan para pedagang, mereka mengeluhkan pengunjung sangat sepi, seperti sekarang (saat sidak) sudah Jam 9 pagi saja masih sepi,” kata Halikinnor, kemarin.

Menurutnya, disadari bersama bahwa dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda hingga saat ini , ekonomi masyarakat banyak menjadi terpuruk dan kesulitan, sehingga daya beli masyarakat juga menurun.”Dan ini berakibat pada pedagang yang berjualan di sini,” sebutnya.

Baca Juga :  Halikinnor Pastikan Selamatkan Hutan Tumbang Ramei

Menyikapi hal ini, Halikin menyatakan pihaknya akan mengevaluasi, termasuk mencari cara agar bagaimana ada  upaya-upaya untuk menggerakan lagi roda perekonomian mulai dari pasar-pasar tradisional. “Yang penting sementara ini distribusi barang itu tetap berjalan lancar dan barang tersedia,” tambahnya.

Selain itu dirinya berharap,  kalaupun ada kenaikan dari sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional itu, saat ini hal itu dianggap tidak terlalu tinggi dan masih pada batas wajar. Sebab menurutnya,  adanya kenaikan harga bukan dari pedagang,  melainkan dari distributor barang itu sendiri.

“Karena saya yakin pedagang juga tidak mau menaikan harga kecuali dari distributornya naik. Harga terpaksa mereka naikkan, karena dengan menaikkan mereka bukan mendapat untung saat kondisi sekarang,  sebab pembeli tambah sepi. Ini yang kita upayakan nanti,  bagaimana kita mengimbangi itu,” tandas Halikin. (yn/gus) 

 

 



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *