PALANGKA RAYA – Kalangan DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) menyoroti komitmen pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) provinsi ini, terkait prestasi atlet Kaltng dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
Ketua Fraksi Partai Demokrat Sriosako mengatakan, jajaran pengurus KONI Kalteng sebelumnya telah berkomitmen memperbaiki peringkat atau paling tidak mempertahankan perolehan medali saat PON Jawa Barat 2016 lalu. Tentunya jika komitmen tersebut tidak bisa tercapai, maka sudah KONI Kalteng harus berani melakukan evaluasi.
“Artinya komitmen ini tidak hanya soal mengejar target, tapi bagaimana hal lain juga diperhatikan. Misalkan target tidak tercapai, ya mestinya harus ada pembenahan, di mana saja yang harus diperbaiki,” ujarnya, Selasa (12/10)
Sriosako melanjutkan, tuntutan terhadap komitmen tersebut sangat diharapkan karena tanggungjawabnya tidak hanya kepada pemerintah, tapi juga kepada masyarakat. Terlebih anggaran yang digunakan untuk berbagai kegiatan mengikuti PON juga tidak sedikit, sehingga harus ada tanggung jawab yang diperlihatkan dari KONI Kalteng.
“Mereka berangkat pakai anggaran puluhan miliar, yang uangnya berasal dari rakyat. Kalau misalkan tidak bisa sesuai dengan target dan tidak sesuai komitmen, maka mereka harusnya malu. Intinya harus ada tanggung jawab moral,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, evaluasi merupakan langkah yang sangat tepat apabila target yang menjadi komitmen tersebut tidak bisa dicapai. Kendala dan masalah yang terjadi harus dibenahi secara keseluruhan untuk memberbaiki prestasi pada ajang selanjutnya.
“Saat kemarin ikut memantau atlet Kalteng di Papua, saya mendapat laporan kalau atlet kita kesulitan makanan. Hal kecil seperti inilah yang harus dievaluasi, selain persoalan prestasi dan lain sebagainya,” beber Sriosako.
Di satu sisi, anggota Komisi II ini juga menuntut komitmen KONI dalam memerhatikan para atlet yang meraih medali. Menurutnya, apresiasi yang diberikan harus mengutamakan hal yang berkaitan dengan pembinaan dan bonus sesuai yang dijanjikan.