Produksi Beras Kalteng Meningkat

beras
PERTANIAN: Kawasan food estate yang saat ini tengah dikembangkan diharapkan mampu meningkatkan produksi pertanian di Kalteng.

PALANGKA RAYA – Pembangunan sektor pertanian di Kalimantan Tengah mengalami kemajuan. Produksi beras semakin meningkat seiring terealisasinya perluasan lahan pertanian. Peningkatan luas tanam tersebut dibarengi dengan kenaikan indeks pertanaman, yang kemudian juga berdampak  terhadap produksi beras.

”Panen padi sekarang meningkat karena produktivitas sawahnya bagus. Dari peningkatan itu, secara otomatis produksi beras yang dihasilkan dalam satu tahun juga meningkat,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Sunarti, Kamis (2/9).

Bacaan Lainnya

Meski tidak merinci jumlah peningkatan tersebut, namun Sunarti menyatakan peningkatan produksi ini dapat dilihat dari jumlah panen petani. Sebelumnya, tanam hanya dilakukan satu kali setahun. Sekarang, penanaman sudah bisa dilakukan dua kali dalam setahun.

”Semula yang dihasilkan hanya empat ton, karena sudah bisa dua kali maka yang dihasilkan menjadi delapan ton,” ucap Sunarti.

Baca Juga :  Waspada Modus Dompet Pura-Pura Tertinggal, Sepuluh Toko Ponsel di Palangka Raya Jadi Korban Penipuan Top Up Saldo

Pemerintah provinsi terus memacu program yang berkaitan dengan pertanian, salah satunya program strategis nasional food estate di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas. Pemprov  telah menginstruksikan pemerintah kabupaten untuk melakukan percepatan realisasi calon petani dan calon lokasi (CPCL) untuk pengembangan pertanian.

”CPCL inikan sangat berpengaruh terhadap semuanya, karena berkaitan dengan berbagai program. Contohnya saja bantuan pemerintah, tidak akan bisa disalurkan kalau tidak ada CPCL,” kata Sunarti.

Pemerintah kabupaten memiliki kewenangan menerbitkan CPCL. Sedangkan pemerintah provinsi dalam hal tersebut hanya melakukan verifikasi ketersediaan CLCL yang diajukan pemerintah kabupaten.

”Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan program pertanian, sehingga semua aspek perlu diperhatikan secara keseluruhan,” ujar Sunarti. (sho)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *