Proyek Multiyears di Kotim Dikurangi

Proyek Multiyears di Kotim
MENINJAU : Bupati Kotim Halikinnor dan Kadis PUPR Kotim Machmoer saat melihat pengaspalan jalan Mulyono Sampit, belum lama tadi.(yuni/radarsampit)

SAMPIT-Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menyebut keterbatasan anggaran daerah karena pandemi Covid-19 mengharuskan optimalisasi penggunaan anggaran. Dirinya memastikan tidak ada pembangunan multiyears yang besar-besaran.

“Kita pilih yang urgent yang menyentuh kepentingan masyarakat. Tidak ada pembangunan multiyears besar-besaran,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Dirinya menjelaskan,  sejak adanya pandemi Covid-19 melanda kabupaten ini berpengaruh terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kotim yang semula sekitar Rp 2 Triliun saat ini hanya tersisa Rp 1,4 Triliun.

“Kita lebih setengah triliun kehilangan dana daerah,” sebut Halikinnor.

Dijelaskannya, ketersediaan anggaran tersebut disebabkan antara lain Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dulu sekitar Rp 1 Miliar sekarang hanya tinggal Rp 700 juta. Dana bagi hasil Rp180 Miliar baru di bayar Rp 42 Miliar, Pendapatan Asli Daerah (PAD) triwulan II dari Rp 300 Miliar saat ini baru Rp 26 Miliar.

Baca Juga :  Bongkar Anggaran Fantastis untuk Pelesiran Wakil Rakyat

“Berarti lebih Rp 250 M PAD hilang. Itulah kondisinya. Maka saya katakan bukan pejabat yang uang cukup pegawai banyak tapi uang kurang, pegawa tidak ada tapi bagaimana kinerja tetap maksimal,” ujarnya.

Dengan keterbatasan anggaran tersebut dirinya ingin berupaya kedepannya bagaimana agar gang-gang sudah bagus, jalan beraspal, drainase berfungsi dengan baik dan bagaimana Sampit terang.

“Begitu juga untuk infrastruktur di desa atau pedalaman, Tantangan kita adalah pengaspalan jalan,” tegas Halikin.

Meski dengan keterbatasan tersebut Halikinnor optimis Kotim tetap menjadi yang terbaik, menjadi barometer dan terdepan di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Ditambahkannya, dari anggaran yang ada saat ini Halikinnor berharap tahun 2022 anggaran dapat meningkatkan lagi sehingga pembangunan di Kotim bisa lebih maksimal yang diharapkan berdampak pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya. (yn/gus)

 



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *