JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Gereja Gereja di Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom menyampaikan duka cita mendalam atas ledakan bom yang terjadi di depan gereja Katedral Makassar. Khususnya kepada para korban luka. Peristiwa nahas itu menambah daftar panjang aksi kekerasan dan teror yang terjadi di nusantara.
’’Saya mengimbau seluruh umat untuk tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya penanganan masalah ini kepada aparat terkait,’’ jelasnya. Dia menyerukan kepada seluruh umat untuk tidak takut dan resah. Tetapi tetap waspada. Dia juga mengaimbau supaya tidak memposting gambar atau video tentang peristiwa tersebut. Sebab bisa menimbulkan keresahan di masyarakat.
Menurut dia pengeboman itu sangat mengenaskan. Sebab dilakukan saat umat Kristen di Indonesia merayakan Minggu Palmarum. Perayaan ini merujuk pada peristiwa masuknya Yesus ke Jerusalem dengan mengendarai keledai betina. Dari kejadian ini, Yesus sedang membangun persepti tntang diri-Nya sebagai Mesias atau Raja Damai yang lemah lembut, rendah hati, dan menghadirkan kehidupan.
’’Dia (Yesus, Red) tidak datang dengan kekuasaan, kekuatan, apalagi kekerasan untuk berperang dan menghancurkan kehidupan,’’ jelasnya. Dalam semangat kelembutan seperti itulah, Gumar mengajar umat Kristen menghadapi peristiwa tersebut. Seraya terus berdoa bagi kedamaian masyarakat Indonesia.
Aksi terorisme di Makasar juga mendapat respon dari Presiden Joko Widodo. Kemarin Jokowi memberikan pernyataan bahwa dirinya mengutuk keras aksi tersebut. ”Saya sudah memerintahkan kapolri untuk mengusut tuntas jaringan pelaku sampai ke akarnya,” ujarnya.
Menurut Jokwi, terorisme adalah kejahatan kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agaman apapun. ”Semua ajaran agama menolak terorisme,” ucapnya.
Dia meminta agar seluruh masyarakat tetap tenang. Menurutnya, negara menjamin hak setiap masyarakat untuk menjalankan ibadah. ”Negara menjamin keamanan beragama,” katanya.
Selanjutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak seluruh masyarakat untuk memerangi terorisme. Selain itu juga memerangi radikalisme yang bertentangan demgan milao agama fan bangsa. ”Bagi korban luka, semoga segera diberi kesembuhan dan negara menjamin biaya pengobatan,” bebernya.