PALANGKA RAYA- Meningkatnya penyebaran Covid-19 di wilayah Kalimantan Tengah, yang sudah “menelan” 617 jiwa dan menjangkiti 23.122 warga, membuat opraso penegakan disiplin protokol kesehatan Covid-19 lebih digiatkan lagi, terutama dengan menggelar operasi yustisi.
Bakal digencarkannya operasi tersebut, ditandai dengan apel gabungan Tim Pemburu Covid -19, di Markas Komando Direktorat Samapta Polda Kalteng, dipimpin Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo, Selasa (8/6). Kegiatan itu nantinya lebih menekankan pada operasi yustisi, maskerisasi, vaksinasi dan rapid test massal.
Dedi Prasetyo mengatakan, ada tren kenaikan terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Kalteng, terlebih pasca operasi Lilin telabang dan mudik beberapa waktu lalu. “Di Kalteng sudah tembus 23 ribu, kesembuhan menurun di angka 21 ribu, angka kematian 600 lebih, ada tren penambahan Covid-19 pasca operasi ketupat dan arus balik. Penambahan ini bisa 70-80 tiap hari. Kesembuhan naik turun. Bahkan angka kematian masih lumayan dibanding daerah Kalimantan lain,” ujarnya.
Selain itu lanjutnya, saat ini tingkat disiplin sudah menurun. Banyak masyarakat enggan menggunakan masker, social distancing,enggan mencuci tangan, ada banyak kerumunan dan aktivitas keluar rumah sulit dibendung. ”Kita akan bagi masker 200 ribu di seluruh kabupaten,” tukasnya.
Pihaknya juga akan kembali melakukan penyemprotan desinfektan pada tempat kerumunan, menekan vaksinasi lansia dan orang tua, sehingga diharapkan Desember 2021 sudah 70 persen divaksin, untuk membentuk herd immunity .
Kepala Dinas Kesehatan dr Suyuti Syamsul menambahkan, dari kegiatan mudik lalu ada kecenderungan terkonfirmasi Covid-19 naik. Tetapi tidak sedrastis di beberapa kota lainnya. “Angka kesembuhan 92 persen di Kalteng, masih di atas rata-rata nasional,” ujarnya. Ditambahkannya, saat ini pemerintah sudah mempersiapkan kalau ada lonjakan kasus. Meskipun saat ini pemanfaatan ruang isolasi masih di angka 40 persen.
“Kalau untuk jumlah per seratus jiwa penduduk, masih masuk urutan 8 nasional kita melakukan prokes. Khusus untuk nakes selesai sepenuhnya vaksin, pelayan publik 60 persen. Yang butuh perjuangan keras lansia karena masih 13,70 persen.Meskipun di angka 13, di urutan 10 besar se Indonesia untuk vaksinasi lansia. Maka itu kita juga lakukan kepada wali murid di atas 50 tahun, untuk kita vaksinasi,” imbuhnya. (daq/gus)