SAMPIT – Memasuki triwulan tiga tahun anggaran 2021, realisasi pendapatan daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih berada di angka 51 persen atau sekitar Rp 920,71 miliar dari target Rp 1,79 triliun. Meski demikian, masih ada waktu tiga bulan untuk mengevaluasi semua program dan kegiatan tahun 2021.
”Realisasi keuangan dan fisik pelaksanaan APBD tahun anggaran 2021 terhitung sampai 31 Agustus, yakni target pendapatan sebesar Rp 1.793.622.866.300 dengan realisasi pendapatan Rp 920.711.785.838 atau 51,33 persen,” kata Bupati Kotim Halikinnor saat mengajukan Rancangan APBD Perubahan 2021, Selasa (7/9).
Untuk anggaran belanja, dari target Rp 1.871.883.474.600, terealisasi Rp 920.134.260.872 atau 49,16 persen dan fisik 53,92 persen.
”Apabila melihat hasil kerja itu, dari sisi realisasi pendapatan memang belum bisa memenuhi target pendapatan yang telah ditetapkan. Begitu juga realisasi belanja, belum terlihat signifikan penyerapannya,” ujarnya.
Halikinnor menegaskan, tetap optimistis dalam waktu tiga bulan mampu merealisasikan pendapatan sesuai target. ”Setidaknya realisasi pendapatan dan belanja bisa mendekati target,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, ada beberapa hal yang mendasari, yakni dari sisi belanja, kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan refocusing kegiatan, dan realokasi anggaran terhadap APBD 2021 dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19.
”Itu menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan lambatnya penyerapan belanja daerah. Sebagaimana diketahui, pada Februari 2021, pemerintah pusat telah menerbitkan peraturan menteri tentang pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa tahun anggaran 2021 dalam rangka mendukung penanganan pandemi Covid-19 dan dampaknya,” tandasnya. (ang/ign)