Ribuan Pelanggan Berhenti Langganan PDAM

PDAM
Ilustrasi. (net)

PALANGKA RAYA Pendapatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Palangka Raya selama pandemi mengalami penurunan. Penurun per bulan mencapai 10-15 persen atau sekitar Rp 100 juta hingga Rp 200 juta per bulan. Jika dihitung per tahun, penurunan pendapatan mencapai miliaran rupiah.

Direktur PDAM Kota Palangka Raya Budi Harjono menyebutkan, PDAM kehilangan ribuan pelanggan selama dua tahun belakangan ini. Hal tersebut lantaran banyak masyarakat terdampak, terutama bagi pelaku usaha kecil dan rumah tangga. Di sisi lain, tunggakan pelanggan masih tinggi dalam masa Covid ini.

Bacaan Lainnya

”Sangat berdampak, kita mengalami penurunan pendapatan ratusan juta. Kehilangan pelanggan hingga dua ribuan. Penurunan pendapatan per bulannya lantaran banyaknya usaha masyarakat yang terganggu akibat pandemi. Sebulan penurunan itu Rp 100 juga hingga Rp 200 juta,” ujar Budi, Rabu (25/8).

Baca Juga :  Perumdam Tirta Arut Pangkalan Bun Jadi Rujukan Kaji Tiru Barito Utara 

Dia menjelaskan, banyak usaha masyarakat seperti  toko, rumah makan, serta warung mengurangi pemakaian air PDAM. Bahkan ada pelanggan yang memutuskan untuk tidak berlangganan karena tidak sanggup untuk membayar per bulannya.

Meski demikian pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan terbaik. Termasuk menyediakan 2.000-3.000 sambungan jaringan baru untuk masyarakat Palangka Raya.

”Kami siapkan ribuan pemasangan baru. Saya juga pastikan kondisi itu PDAM tetap berjalan normal meski pendapatan mengalami penurunan. Pelayanan pihaknya juga tetap memberikan layanan yang terbaik untuk para pelanggan,” ujarnya.

Menurut Budi, penurunan tidak hanya dirasakan PDAM Palangka, tetapi juga PDAM di semua daerah.

“PDAM se-Indonesia juga mengalami hal itu, lantaran adanya Covid-19,” pungkasnya. (daq/yit)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *