Saking Ganasnya Gembong, Investigasi di Kampung Narkoba Gagal

ganasnya kampung narkoba di palangkaraya
DIAMANKAN: Aparat menggerebek dan mengamankan sejumlah warga dalam penggerebekan di kawasan Puntun, Palangka Raya, terkait peredaran narkoba, Kamis (21/10). (POLDA KALTENG FOR RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – Kawasan Puntun yang dikenal sebagai kampung narkoba, menyedot perhatian Radar Sampit untuk mengungkap fakta tersebut secara langsung. Koran ini pernah merancang investigasi jurnalisme pada 2019 lalu, namun gagal saking bahayanya kawasan itu dimasuki.

Liputan investigasi rencananya dilakukan dengan menempatkan dua wartawan di kawasan tersebut selama beberapa hari untuk memantau aktivitas bisnis haramnya. Wartawan yang bertugas sedianya dikirim langsung dari Sampit.

Bacaan Lainnya

Untuk mengamati langsung kampung narkoba, wartawan harus menginap di kediaman salah satu warga yang tak terlibat bisnis tersebut. Guna menghindari kecurigaan warga setempat, terutama para pengedar dan bandar, rencananya wartawan akan mengaku sebagai keluarga warga yang diajak kerja sama.

Sebelum liputan dilakukan, Radar Sampit juga mengumpulkan sejumlah informasi dari kawasan tersebut. Alhasil, semua rencana itu buyar. Sistem pengamanan yang dibangun gembong narkoba, sulit ditembus dengan liputan investigasi.

Baca Juga :  Perangkat Desa Ini Jadi Pesakitan karena Tuduhan Merampas Kemerdekaan

”Setiap orang baru yang masuk di kawasan Puntun, pasti akan ditandai (diawasi, Red). Belum lagi kamera pengawas yang tersebar di sejumlah sudut,” kata warga Palangka Raya yang mengetahui betul seluk-beluk kampung narkoba tersebut.

Selain itu, kata informan Radar Sampit yang meminta namanya tak disebutkan ini, bandar di kawasan tersebut dilengkapi senjata api. ”Risikonya sangat besar jika ketahuan meliput aktivitas di sana,” ujarnya.

Menurutnya, konsumen sabu di wilayah itu berasal dari berbagai kalangan dan profesi. Bahkan, ada pelajar. Apabila ada yang berniat menyamar untuk mengungkap seluk-beluk bisnisnya dan ketahuan, bakal dipaksa membeli dan memakai sabu. Jika melawan, akan ditembak di tempat dan mayatnya dimusnahkan tanpa bisa diselidiki aparat.

Informasi tersebut belum membuat Radar Sampit menyerah. Siasat liputan dibuat dengan melibatkan aparat penegak hukum sebagai back-up apabila terjadi sesuatu. Akan tetapi, seorang aparat yang dihubungi, juga menyarankan agar liputan langsung ke wilayah itu sebaiknya tak dilakukan.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *