Server Ngadat Ganggu Tes CPNS Kotim

Puluhan Peserta Mangkir, Dipastikan Gugur

cpns
SELEKSI: Peserta seleksi CASN menjalani tes kesehatan sebelum mengikuti tes SKD, Sabtu (25/9). (YUNI PRATIWI ISKANDAR/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai melakukan tes seleksi kompetensi dasar (SKD) di Balai Diklat belakang Stadion 29 November Sampit, Sabtu (25/9). Di hari pertama sesi satu, sempat terjadi gangguan server pusat. Akibatnya, seleksi untuk sesi berikutnya molor kurang lebih selama 1,5 jam. Sesi dua yang seharusnya pukul 10.30 WIB, baru dimulai sekitar pukul 12.00 WIB.

Abdi salah satu peserta seleksi sesi pertama menyebut tes baru berjalan setengah jalan saat server pusat mengalami gangguan, sehingga para peserta tidak dapat mengakses soal.

Bacaan Lainnya

“Baru setengah jalan, saat sudah menjawab soal, di situ gangguan, kira-kira separuh soal gangguan ya cukup lama, hampir 2 jam,” sebutnya.

Walaupun ada penambahan waktu, namun gangguan tersebut mengganggu konsentrasi peserta untuk menjawab soal.

Baca Juga :  Lukas Enembe Meninggal Dunia Akibat Penyakit Gagal Ginjal

Abdi mengaku tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti seleksi ini. Dirinya justru lebih menyiapkan mental dan kesehatannya.

“Lebih persiapan ke mental saja, itupun masih saja gugup, apalagi harus tes antigen jadi harus benar-benar dalam kondisi sehat,” ungkapnya.

Untuk jumlah peserta yang mengikuti tes SKD CPNS berjumlah 2.108 orang, tes dimulai sejak 25 September hingga 2 Oktober 2021 mendatang, sedangkan seleksi kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) non-guru dilaksanakan pada  3 Oktober 2021 yang berjumlah 44 orang. Sehingga total yang mengikuti tes SKD Calon Aparatur Sipil Negara (ASN) berjumlah 2.152.

Sementara itu Plt Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kotim sekaligus Asisten II Setda Kotim Alang Arianto mengatakan, tes SKD berlangsung selama sembilan hari. Setiap harinya tes dibagi ke dalam empat sesi, namun pada hari Jumat hanya ada satu sesi.

“Waktu pelaksanaan setiap sesinya 90 menit, dengan jumlah peserta sebanyak 75 orang per sesi,” kata Alang.

Di hari dan pada sesi pertama ada 9 peserta yang dinyatakan gugur karena tidak hadir tanpa konfirmasi, dan satu orang dijadwalkan ulang karena positif Covid-19.  “Sembilan orang ini dipastikan gugur, jadi peserta hari pertama, sesi kesatu ini diikuti 65 peserta saja,” sebutnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *