Setelah Lama Mangkrak, Pasar Kontroversial Ini segera Diresmikan

mentaya
LAMA MANGKRAK: Bangunan Pasar Rakyat Mentaya yang belum difungsikan sampai sekarang. (DOK/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor berencana meresmikan Pasar Rakyat Mentaya yang terletak di Jalan A. Yani, tepat di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Bupati masih menunggu laporan lanjutan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kotim terkait dengan pasar tersebut, agar bisa diresmikan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus mendatang.

Bacaan Lainnya

”Untuk peresmian Pasar Rakyat Mentaya saya tunggu laporan dari Disperdagin, saya ingin 17  Agustus diresmikan sekaligus,” ujar Halikinnor, Selasa (10/8).

Terkait dengan peresmian pasar yang berlokasi di pusat Kota Sampit ini, Halikinnor melihat perkembangan dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kotim terlebih dulu. Jika memang memungkinkan, maka pasar akan diresmikan sesuai dengan rencana.

“Tapi kami melihat posisi PPKM, jangan sampai meresmikan pasar tapi PPKM kita tidak jalan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Viral! Video Syur Sepasang Kekasih di Pantai Kuta Mandalika Gegerkan Dunia Maya

Lokasi pasar yang strategis memberikan peluang peningkatan ekonomi bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Sayang jika bangunan tidak difungsikan secara maksimal,” ujarnya.

Oleh Disperdagin Kotim, Pasar Rakyat Mentaya ditargetkan fungsional pada awal 2021, karena kondisi pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, peresmian urung dilakukan.

Bangunan Pasar Rakyat Mentaya yang semula diperuntukkan sebagai lapak pedagang ikan, dan akan diubah fungsi menjadi wadah jajanan kuliner atau oleh-oleh khas Kotim buatan UMKM lokal. Bahkan untuk nama-nama pedagang yang mengisi kios sudah ditetapkan.

Salah satu Pelaku UMKM Sampit, Rahmat berharap pasar tersebut dapat segera difungsikan, karena bisa menjadi alternatif belanja oleh-oleh khas Kotim.

“Sayang kalau tidak digunakan. Tempatnya strategis karena kalau orang mau ke Jawa bisa beli oleh-oleh khas Kalimantan di pasar ini,” tandasnya.

Sebagai informasi, pembangunan Pasar Rakyat Mentaya sempat menuai kontroversi dari sejumlah kalangan. Awalnya pasar itu dibangun untuk tempat pedagang ikan. Hal itu mendapat protes keras dari publik, karena lokasinya yang berada di tengah permukiman dan jalan protokol dinilai tidak tepat. (yn/fm)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *