Maunya selalu benar, itu lah Karin. Wanita 25 tahun itu setiap hari membuat suaminya, Donwori, 29, puyeng karena sikap egoisnya.
Sudah menjadi suami istri, masih saja sikap Karin tidak berubah. Dia selalu ingin menang sendiri. Lebih aneh lagi, sebagai istri, ia tidak mau ikut repot dalam urusan rumah tangga.
Karin harusnya super bersyukur. Meskipun status kepala rumah tangga yang job description-nya jelas mencari nafkah, tapi Donwori masih mau membantu menyelesaikan urusan domestik yang harusnya jadi tanggung jawab Karin.
Sebagai suami, Donwori sudah banyak mengalah. Mulai dari memandikan anak, bersih-bersih rumah hingga cuci baju maupun memasak. Namun, Karin tidak pernah membantu sama sekali pekerjaan rumah itu. “Setiap saya ajak kerja sama bantu bersih-bersih, ada saja masalahnya. Dia nggak pernah mau, alasannya ada saja,” ungkap Donwori.
Donwori juga bingung dengan sikap istrinya. Yang seharusnya dikerjakan berdua, malah dibebankan semua pekerjaan kepada Donwori. Tak jarang terjadi cekcok setiap diminta untuk membantunya. “Saya sudah kerja masih saja nggak pengertian. Padahal ya sudah dibantu,” kata Donwori.
Pada akhir 2020 lalu, kemudian Karin pergi tanpa sebab. Ia pulang ke rumah kedua orang tuanya lantaran tak betah dengan omelan Donwori. Alasan lain Karin meninggalkan Donwori yaitu karena perekonomian suaminya dirasa kurang. Maka dari itu, dia bertindak semaunya sendiri terhadap suaminya. “Sudah saya beri nasihat, tapi juga nggak mempan. Sudah diberi pengertian supaya nggak hidup boros, dia malah bertindak seenaknya sendiri,” tandas Donwori yang mengurus sendiri gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA) Klas IA Surabaya, beberapa hari lalu. (*/opi)
