“Selama ini sarjana bertambah. Tapi lapangan pekerjaan terus berkurang. Tapi kami tidak akan berpengaruh dengan itu semua. Karena kami lah pembuka lapangan pekerjaan di masa depan. Sekecil apapun usaha saya, saya adalah bosnya,” kata Eka.
Hal ini diapresiasi oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur. Staf Ahli Bupati Kotim, Najmi Fuadi merasa bangga dengan semangat dari para wisudawan STIE Sampit yang sudah siap menghadapi dunia kerja maupun dunia usaha.
“Saat ini ada puluhan ribu lulusan perguruan tinggi mengejar CPNS. Tapi tidak bagi lulusan STIE Sampit, bahkan sudah menjadi bos saat di bangku kuliah. Pak bupati pasti bangga,” ucap Najmi saat membacakan sambutan bupati.
Untuk diketahui, STIE Sampit merupakan perguruan tinggi tertua di Kotim. Kualitas lulusannya sangat diperhitungkan di lapangan kerja maupun dunia usaha. Saat ini program studi manajemen STIE Sampit telah berakreditasi B. Sedangkan untuk insitusi dan program studi kewirausahaan berakreditasi Baik. Sementara bagi program studi kewirausahaan ini merupakan wisuda pertama yang dilaksanakan.
Prosesi wisuda berlangsung hikmat dan haru. Apalagi di sela kegiatan ada salah seorang wisudawan, yakni Waldianur, mendapat penghargaan karena telah menyelesaikan kuliah di tengah kondisi perekonomian keluarga yang tidak mendukung.
Kendati demikian prosesi berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Sementara wisudawan hanya melalui para dosen ketika namanya dipanggil tanpa berjabat tangan seperti wisuda-wisuda sebelumnya. (ton/soc)