Sudah 6.000an Pelajar SMA Divaksin

vaksinasi pelajar SMA
Pelaksanaan vaksinasi untuk kelompok pelajar yang sudah baik dan terus dipacu untuk menunjang pembelajaran tatap muka.(istimewa)

PALANGKA RAYA –Demi menunjang kelancaran pembelajaran tatap muka (PTM), Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi untuk pelajar berusia 12-17 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul menyebutkan, vaksinasi pelajar hingga saat ini sudah berjalan sangat bagus yang terlihat dari persentase dan cakupan pelaksanaan. Dimana untuk SMA sederajat, vaksinasinya sudah mencapai angka kurang lebih 6.000 pelajar.

“Kalau dibilang bagus, ya sudah sangat bagus pelaksanaan vaksinasi pelajar ini. Makanya terus dipacu dengan koordinasi kabupaten dan kota untuk menunjang belajar tatap muka,” katanya, kemarin.

Dijelaskannya, untuk vaksinasi pelajar ini pada dasarnya pemerintah memberikan prioritas untuk tangkat SMA sederajat. Hal tersebut dikarenakan pemerintah menginginkan pembelajaran tatap muka secara penuh diawali dari tingkat SMA.

Suyuti melanjutkan, 6.000 pelajar SMA yang sudah divaksin tersebut berdasarkan data vaksinasi jalur pelajar. Kemungkinan pelajar yang sudah mendapat vaksin lebih banyak dari angka itu, karena jika yang bersangkutan sudah berusai 17 tahun lebih satu hari, akan masuk kategori vaksinasi kelompok umum.

Baca Juga :  Bupati dan Kapolres Turun ke Jalan Tertibkan Truk

“Kebanyakan yang masuk kelompok umum ini mulai dari kelas dua dan tiga, bahkan tidak sedikit juga yang masih kelas satu. Sehingga yang betul-betul masuk kelompok pelajar hanyalah yang 6.000 sudah divaksinasi,” terangnya.

Terkait vaksinasi pelajar ini, Suyuti menambahkan pemerintah terus mendorong percepatan dan memberi prioritas untuk pelajar yang berada di wilayah perkotaan. Selain karena interaksi antarorang lebih tinggi, pertimbangan tersebut berdasarkan jumlah pelajar di perkotaan lebih banyak dibandingkan di daerah pelosok.

“Kalau di perkotaan, di kabupaten-kabupaten sudah jalan dan beres semua. Sebetulnya vaksinasi memang seperti itu, dengan mengejar penyelesaian di perkotaan dulu. Tapi memang vaksinasi pelajar di pelosok tetap diperhatikan untuk menunjang pembelajaran tatap muka,” pungkasnya. (sho/gus)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *