ISTANA NEGARA pindah dari Jakarta ke Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Bangunan berarsitektur zaman kolonial Belanda itu berada di dalam sebuah jalan kecil di Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan.
Tapi jangan salah sangka dulu, istana negara yang satu ini ternyata hanyalah replika. Bangunan yang berada di Jalan Arwana ini sengaja didesain semirip mungkin dengan istana kepresidenan yang asli.
KOKO SULISTYO, Pangkalan Bun
Enam pilar tinggi yang menopang bagian depan bangunan, tiga pintu besar, dan dua jendela dengan material kayu di sisi kiri dan kanan menjadikan gedung kampus Genius College menyerupai Istana Negara di Jakarta.
Ornamen lambang negara berupa burung Garuda juga terpasang di bagian atas tengah gedung bercat putih itu. Ada 12 buah bendera berjejer rapi dan satu tiang bendera besar di halaman depan menambah kesan megah tampilan bangunan yang diresmikan Bupati Kotawaringin Barat, Hj Nurhidayah, Senin (25/10).
Bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 819 meter persegi itu terdapat air mancur di sisi kirinya dan teras bernuansa putih dengan kursi dan meja kayu bergaya klasik.
Dari kejauhan, keunikan bangunan kampus yang dibangun selama 1,7 tahun ini sangat memanjakan mata warga Kota Pangkalan Bun yang melintasi Jalan Rambutan. Bangunan tersebut dapat terlihat dari jarak hampir satu kilometer. Berdiri tepat di belakang demplot cetak sawah, membuat pandangan mata tidak terhalang oleh apapun.
Owner Genius College, Erik Munandar menyampaikan bahwa bangunan kampusĀ tersebut memang secara keseluruhan terlihat mirip Istana Negara atau serupa tetapi tidak sama.
Menurutnya ide bangunan dengan gaya arsitektur seperti Istana Negara itu bertujuan untuk membangkitkan jiwa nasionalisme diri pribadi dan masyarakat Kotawaringin Barat. “Lebih untuk membangkitkan jiwa nasionalisme saya, dan sekaligus juga mengajak masyarakat untuk memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi dan lebih mencintai Indonesia,” ujarnya.
Replika istana negara itu dibangun secara manual tanpa menggunakan alat berat, hingga selesai dan fungsional membutuhkan waktu hingga satu tahun tujuh bulan. Ia menegaskan bahwa meski mirip dengan bentuk aslinya tetapi perbedaan tetap ada antara replika dan aslinya, baik dari sisi ukuran maupun ketinggian bangunannya.