Targetkan Udang Vaname Kalteng Masuk Pasar Global

udang
TAMBAK UDANG: Gubernur Kalteng Sugianto Sabran bersama jajaran melihat lokasi pengembangan tambak udang vaname di Kabupaten Sukamara. (MMC KALTENG/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) memiliki target besar dalam pembangunan kawasan tambak udang vaname atau shrimp estate, yang saat ini tengah berjalan pengembangannya di Desa Sei Raja, Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara.

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menegaskan, pembangunan shrimp estate ini tidak hanya berbicara mengenai persaingan industri perikanan Kalteng bersaing dalam pasar nasional, akan tetapi sektor tersebut diharapkan mampu masuk pasar global, terutama pasar Tiongkok, Jepang dan Amerika Serikat.

Bacaan Lainnya

“Saya optimistis tahun 2022 shrimp estate Kalteng sudah panen perdana, dan berharap pada saatnya panen perdana dapat dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo,” kata Sugianto, Jumat (3/9) kemarin.

Sugianto menegaskan, pengembangan kawasan shrimp estate ini tentu sangatlah tepat, karena sudah melalui kajian dan pertimbangan berbagai pihak.

Baca Juga :  Sering Meresahkan Warga, Gubernur Kalteng Minta Dinsos Tangani ODGJ

Dengan didukung potensi kelautan dan perikanan Kalteng yang berada di tujuh kabupaten, maka pengembangan sektor tersebut akan mendapat banyak dukungan.

“Potensi kelautan kita sangat besar khususnya perikanan, ini harus dikembangkan dengan maksimal untuk menggerakkan perekonomian, terlebih saat pandemi Covid-19 semua sektor hampir terdampak,” ucapnya.

Pemerintah menargetkan pengembangan shrimp estate di Kabupaten Sukamara ini dilakukan dalam skala luas, yakni sekitar 40 hektare dan akan diperluas sesuai dengan kebutuhan.

Pemerintah pun saat ini telah menyiapkan langkah pengembangan lebih lanjut untuk skala yang lebih luas.

Tentunya dengan dukungan dari sisi sumber daya alam (SDA), pembangunan shrimp estate dapat menjadi model nasional yang memberikan dampak tumbuhnya pelaku usaha tambak udang vaname di Kalteng, sehingga dapat mendorong peningkatan pendapatan para pelaku usaha perikanan dan masyarakat pesisir.

“Program shrimp estate seluas 40 hektare ini nanti dikembangkan menjadi satu kawasan yang terintegrasi dengan wisata dan industri mulai dari hulu sampai ke hilir, agar sektor lainnya tumbuh dan berkembang secara beriringan,” ucapnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *