Tatap Muka Berganti Daring Selama ANBK

pembelajaran tatap muka asesmen nasional berbasis komputer
ASESMEN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER: Pelajar SMP Negeri 3 Pangkalan Banteng saat menjalani Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Selama pelaksanaan ANBK, PTM kembali daring, Selasa (5/10) (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN– Ribuan pelajar SMP sederajat di Kotawaringin Barat menjalankan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) selama dua hari ini. Selama pelaksanaan ANBK tersebut sebagian pelajar lainnya harus kembali melaksanakan pembelajaran secara daring.

Teknisi Pelaksana ANBK SMP Negeri 3 Pangkalan Banteng, Amin Subekti mengungkapkan bahwa selama dua hari ini (senin-selasa) sebagian besar pelajar disekolahnya sementara melaksanakan pembelajaran secara daring.

“Sementara sebagian pelajar kita minta untuk belajar daring dulu selama pelaksanaan ANBK ini. Di sekolah kami total ada 45 peserta yang kita bagi dalam tiga sesi, per sesi ada 15 peserta,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kotawaringin Barat Rustam Effendi mengatakan bahwa ada 77 sekolah dengan rincian 63 SMP Negeri dan Swasta, kemudian 14 MTs Negeri dan Swasta. Selama pelaksanaan ANBK ini pembelajaran kembali daring,” katanya.

Menurutnya asesmen nasional bukan sebagai pengganti ujian nasional karena pesertanya tidak mencakup keseluruhan pelajar. Ada tiga instrumen yang menjadi penilaian dalam asesmen nasional tersebut. Instrumen itu diantaranya adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter (SK), dan Survei Lingkungan Belajar. “Dari nilai ketiga instrumen tersebut akan digunakan untuk menentukan mutu dari satuan pendidikan,” katanya.

Baca Juga :  Nanga Mua Kebanjiran akibat Luapan Sungai Arut

Meski keduanya berbasis komputer, namun metode penilaian asesmen nasional tersebut berbeda dengan ujian nasional. “Asesmen nasional menggunakan metode penilaian Computerized Multistage Adaptive Testing (MSAT). MSAT adalah metode penilaian yang mengadopsi tes adaptif, karena setiap siswa dapat melakukan tes sesuai level kompetensinya,” jelas Rustam.

Secara umum asesmen nasional terdiri dari tiga bagian, yakni Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) berupa mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif. Survei karakter dengan mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar nonkognitif. Dan juga survei lingkungan belajar yang bertujuan untuk mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *