PALANGKA RAYA – Garakan Manau Talawang Pancasila Sakti (GMTPS) Kota Palangka Raya meminta masyarakat Kota terus dan secara berkelanjutan menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif menjelang pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah terpilih H Sugianto Sabran dan Edy Pratowo.
Penekanan itu diutarakan secara langsung oleh Ketua GMTPS Kota Palangka Raya Eda Steven bersama para pengurus, Kamis (6/5) menyikapi situasi Kamtibmas , sekaligus mengajak masyarakat Kalteng, umumnya dan Palangka Raya khususnya.
Selain hal itu, GMTPS juga menyampaikan harapan agar masyarakat Kota Palangka Raya menjelang momen bersejarah, yakni pelantikan Gubernur pilihan masyarakat Kalteng itu di tahun 2021 agar tetap merajut Kebersamaan dan keragaman untuk KedamaiaTambah Barun Kalimantan Tengah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai falsafah Huma Betang.
“Saatnya kita bangun Kalteng lebih baik dan Palangka Raya lebih baik pula, kita berpegangan tangan untuk memberikan langkah terbaik untuk masyarakat. Atas hal itu kami GMTPS mengajak semuanya untuk menciptakan kamtibmas aman dan lancar, terlebih menjelang pelantikan gubernur dan wakil gubernur Kalteng. Kita satu tekad untuk Kalteng lebih baik,” ujar Eda.
Kata Eda, pihaknya juga terus menjaga kerukunan dan melakukan edukasi, termasuk memberikan pesan– pesan kebersamaan dan keragaman untuk kedamaian, sehingga menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif di masyarakat kota Palangka Raya.
”Damai itu indah, ketentraman itu menyenangkan maka itu sama-sama kita menjaganya. Termasuk mensosialisasikan bahaya isu SARA, Hoax dan konflik sosial menjelang pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng tahun 2021,” ujarnya.
Lanjut Eda, secara tegas dari awal berdiri GMTPS sudah sangat mendukung langkah dan bersinergi bersama pemerintah dan kepolisian, termasuk dalam hal menjaga Kamtibmas. Bahkan komitmen ormas ini untuk Kalteng aman dan damai.
“Kami komitmen hal itu dan menghimbau masyarakat untuk menghargai dan menghormati perbedaan untuk bertoleransi dan menolak organisasi yang memiliki paham radikalisme dan intoleransi di bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila, Provinsi Kalimantan Tengah,” tegasnya.
