PALANGKA RAYA – Warga sekitar Jalan Tjilik Riwut kilometer 10 Palangka Raya mendadak dikejutkan dengan bunyi benturan keras, pada Selasa dini hari (2/11) kemarin. Mereka pun berhamburan keluar rumah. Ternyata ada pemuda 23 tahun terpental dan tergeletak bersimbah, darah lantaran kecelakaan tunggal menabrak beton pembatas atau barrier jalan.
Seorang mahasiswa ini mengalami luka parah dibagian kepala, telinga, hidung dan mulut mengeluarkan darah, hingga akhirnya meregang nyawa di tempat. Meski saat kejadian helm masih dikenakan di kepala, namun lantaran saking kuatnya hantaman sepeda motor ke beton, mengakibatkan nyawanya turut melayang.
Penyidik lakantas dari Polresta Palangka raya pun memastikan dia tewas karena laka lantas tunggal. Bahkan, kerasnya hantaman itu membuat beton pecah dan bergeser. Barang bukti berupa sepeda motor beat KH 3371 T telah diamankan di Mapolresta. Beberapa saksi telah dimintai keterangan.
Kasat Lantas Polresta Palangka Raya AKP Feriza Winanda Lubis melalui Kasubnit Gakkum Aipda Indriyatno mengatakan, kecelakaan maut itu diduga lantaran pengendara motor tidak bisa mengendalikan laju kendaraan.
Dari kerasnya hantaman ke pembatasan jalan itu diduga bahwa pengendara motor tersebut memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Terlebih saat kejadian kondisi hujan gerimis dan jalanan licin. Sementara kerusakan sepeda motor juga cukup parah di bagian depan.
”Korban meninggal dunia di tempat dan sudah kami tangani sesuai aturan yang berlaku.Beberapa saksi telah dimintai keterangan,” ujarnya.
Lebih lanjut Indriyatno menyatakan, tidak ada indikasi bahwa pengendara menggunakan bahan terlarang atau dalam keadaan pengaruh minuman beralkohol. Sehingga dinyatakan murni lakalantas tunggal.
”Kami tidak menemukan hal-hal mencurigakan, baik itu pengaruh miras atau yang lainnya.Ini murni lakalantas tunggal karena kelalaian,” tegasnya.
Ia menambahkan, berdasarkan keterangan saksi maupun olah Tempat Kejadian Perkara, saat itu korban mengendarai sepeda motor dari arah Tangkiling menuju Bundaran Besar. Saat meluncur di Jalan Tjilik Riwut, tepat di kilometer 10 dengan kecepatan tinggi, korban tidak bisa mengendalikan laju motor,dan langsung menabrak beton serta meninggal dunia.