PANGKALAN BUN – Truk pengangkut tandan buah segar sawit tanpa jaring pengaman sering dikeluhkan pengguna Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama. Pasalnya rata-rata dumptruk pengangkut sawit ini memaksimalkan tinggi bak muatan dan akibatnya sangat membahayakan pengguna jalan lain yang berpapasan maupun yang berada di belakangnya.
Hal itu diungkapkan Taufik, pengguna Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama ini meminta pihak terkait untuk menegur atau memberikan arahan kepada para pemilik kendaraan pengangkut buah sawit untuk memasang jaring pengaman muatannya. “Bila kita tidak memperhatikan keamanan muatan dengan memasang jaring yang kuat dan tidak ada perhatian, arahan atau teguran oleh pihak terkait, maka kejadian jatuhnya buah sawit dari truk akan membahayakan pengguna jalan lainnya,” tulis Taufik Lee, Kamis (17/6).
Ia menyebut bahwa jatuhnya muatan sawit dari truk pengangkut yang ia ketahui terjadi pada Rabu (16/6) sekitar pukul 13.00 WIB. “Lokasinya tidak jauh dari Jembatan Sungai Arut, Kampung Baru, Pangkalan Bun arah ke Kotawaringin Lama,” tuturnya sembari berharap agar ada tindakan sebelum adanya jatuh korban.
Taufik juga menilai tidak adanya jaring pengaman selain membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya juga bisa merugikan pemilik buah sawit. Karena jik ada beberapa tandan buah sawit yang jatuh dan tidak diambil atau diketahui sopir, akan mengurangi timbangan saat disetorkan di pabrik. Dari pantauan media ini, memang banyak ditemukan truk pengangkut buah sawit yang tidak memasang jaring pengaman muatannya.(gst/sla)