UKM Tumbang Talaken Hasilkan Produk Unggulan

UKM Tumbang Talaken Hasilkan Produk Unggulan
Lurah Tumbang Talaken Gusti Ray Novhandha (kanan) ketika menunjukkan sebagian hasil produk dari pelaku UKM Tumbang Talaken, di Kantor Lurah setempat, belum lama ini. (istimewa)

KUALA KURUN – Saat ini Pemerintah Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), sudah membentuk perkumpulan yang menjadi wadah bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk mengembangkan usaha.

”Dari perkumpulan tersebut, pelaku UKM disini mampu menghasilkan berbagai produk kerajinan tangan, yang berpotensi menjadi produk unggulan daerah,” ucap Lurah Tumbang Talaken Gusti Ray Novhandha, Jumat (11/6).

Di perkumpulan UKM itu lanjut dia, tercatat ada tujuh orang pelaku UKM yang bergabung, yakni Dagon, Djutai, Emawati, Kade, Luse, Marce, serta Sanunang. Usia mereka beragam, yang dimulai 40 tahun hingga masuk kategori lanjut usia (lansia).

”Perkumpulan UKM ini bertujuan untuk membangkitkan gairah para pelaku ekonomi, seniman, pengrajin, dan menciptakan lapangan pekerjaan. Nantinya, pemerintah dan pihak lain akan membantu pemasaran,” tuturnya.

Dari tujuh pelaku UKM itu lanjut Gusti, yakni Dagor merupakan pembuat sendok, cobek, dan lesung terbuat dari kayu ulin, yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Itu dipatok dengan harga Rp 25 ribu-Rp 500 ribu. Sedangkan Djutai merupakan pembuat sarung parang yang cocok sebagai cenderamata, dengan harga mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu.

Baca Juga :  Rumah Isolasi Mandiri Ditandai Stiker

Kemudian, Emawati merupakan pengrajin rotan yang membuat keranjang dan tikar berbahan rotan Rp 50 ribu hingga Rp 300 ribu. Lalu, Kade adalah pembuat sendok nasi berbahan kayu ulin dan cobek berbahan kayu. Sendok nasi dijual Rp 25 ribu-Rp 80 ribu, dan cobek kayu Rp 250 ribu-Rp 300 ribu. Kemudian, Luse adalah pembuat bakul berbahan rotan Rp 200 ribu-Rp 300 ribu.

”Kalau Sanunang merupakan pengrajin kayu tepatnya pembuat perahu dengan harga Rp 5,5 juta. Selain perahu, Sanunang juga bisa membuat miniatur perahu berbahan kayu meranti, yang cocok untuk dijadikan cenderamata. Harga jual untuk miniatur perahu senilai Rp 300 ribu,” terangnya.

Selain pelaku UKM tadi, dikatakan pula nantinya akan ada sejumlah pelaku UKM yang juga sudah menyatakan diri akan bergabung dengan UKM Tumbang Talaken, yang merupakan pengrajin akrilik.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *