SAMPIT – Satwa liar dan mematikan jadi teror bagi warga yang dilanda bencana banjir, terutama di Desa Palangan, Kecamatan Kotabesi. Warga setempat khawatir buaya yang kerap muncul di sungai wilayah itu, masuk ke permukiman pada malam hari. Apalagi ada ular ukuran besar sempat masuk rumah warga hingga membuat geger.
”Ular sempat masuk ke rumah warga dan itu sepertinya karena memang kondisinya sedang banjir,” kata Anastasius Delik, Kepala Desa Palangan di sela kunjungan anggota DPRD Kalteng Sinar Kemala, Senin (13/9).
Menurutnya, ketakutan warga bukan tanpa alasan. Sebab, buaya berukuran besar kerap menampakkan diri, bahkan menyerang ternak warga di bantaran sungai.
Banjir di Desa Palangan mengakibatkan 163 kepala keluarga terdampak. Korban banjir tersebar di RT 3, 4, dan 5. Akibat bencana itu, sejak dua minggu terakhir warga tidak bisa bekerja seperti biasa karena kebun karet mereka juga terendam.
”Mayoritas warga menyadap karet dan tidak bisa bekerja selama dua pekan terakhir ini. Karena itulah banjir ini berdampak kepada warga,” kata Delik.
Lebih lanjut Delik mengatakan, banjir di desa itu perlahan menurun. Akan tetapi, jika hujan kembali terjadi dengan intensitas tinggi, tidak menutup kemungkinan air akan naik lagi.
”Ketinggian air sekarang sekitar 30 cm. Tapi, kalau hujam deras lagi, bisa saja naik sampai satu meter,” ujarnya.
Rumah warga yang terdampak berada di bantaran Sungai Seranau, anak Sungai Mentaya. Luapan air sungai disebabkan kiriman dari daerah hulu, ditambah intensitas hujan tinggi dalam beberapa pekan terakhir.
Sementara itu, Sinar Kemala mengaku prihatin dengan rumah warga yang terendam banjir. Dia meminta agar bantuan dari pihak ketiga bisa diakomodir dan tepat sasaran.
”Pak Kades lebih paham warganya. Jadi, bantuan yang diberikan hendaknya tepat sasaran dan terdistribusi dengan baik kepada warga,” kata Sinar Kemala yang saat itu membawa bantuan beras dan bahan pokok.
Terpisah, Camat Kotabesi Ninuk Muji Rahayu mengatakan, banjir telah merendam enam desa di wilayah itu, yakni Desa Hanjalipan, Palangan, Rasau Tumbuh, Simpur, Soren, dan Pamalian. Ketinggian banjir bahkan bisa mencapai dua meter.