Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Hawianan mengaku kaget dengan adanya pembangunan gedung sarang burung walet di areal Kantor Desa Kenyala. Dia akan menelusuri masalah itu dan mencari solusinya.
”Saya belum tahu persis apa persoalannya sampai begini. Nanti saya coba cari tahu duduk masalahnya terlebih dahulu,” tandasnya.
Kepala Desa Kenyala Sahewan sebelumnya mengatakan, gedung walet yang masih dalam proses pembangunan itu dilakukan sekelompok pihak yang mengklaim lahan Kantor Desa Kenyala. Pihaknya tak pernah memberikan izin untuk memanfaatkan lahan desa kepada siapa pun.
”Kami juga tidak paham kenapa bisa ada gedung walet yang dibangun di kantor pemerintah desa. Padahal, itu tanah pemerintah desa dan kami tidak pernah memberikan izin pemanfaatannya,” ujarnya.
Gedung walet tersebut dibangun dengan konstruksi beton dan ulin. Tidak diketahui persis berapa ukuran bangunannya. Namun, nilai bangunan tersebut diperkirakan menghabiskan biaya hingga ratusan juta rupiah. Posisinya persis berada dalam areal pintu gerbang kantor desa. (ang/ign)