Vaksin Pfizer Sasar Para Pelajar

Pelajar,Vaksinasi pelajar
Ketua TP PKK Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran didampingi Rusdianti Hendra Lesmana saat meninjau vaksinasi pelajar di SMA N 1 Bulik, Lamandau, kemarin.(ria/radarsampit)

NANGA BULIK- Ratusan pelajar SMA 1 Bulik, Jumat (15/10) kemarin mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama menggunakan vaksin merk pfizer. Sementara yang sebelumnya sudah dapat vaksin pertama jenis  Sinovac, kemarin juga mendapat dosis kedua dengan vaksin serupa.

“Impor pemerintah untuk vaksin Sinovac sudah hampir berakhir.  Jadi sisa  stok vaksin sinovac sekarang diprioritaskan untuk yang dosis vaksin kedua,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul saat hadir di lokasi.

Padahal selama ini lanjutnya, untuk anak usia 12 – 18 tahun biasanya menggunakan vaksin sinovac. Sementara vaksin Astra zeneca dan moderna tidak diberikan karena  belum  terbukti aman untuk anak .

“Yang ada buktinya aman untuk anak baru Pfizer. Sehingga sekarang kita fokuskan stok  vaksin pfizer kita untuk anak atau pelajar saja. Sedangkan Astra dan moderna untuk yang 18 tahun ke atas atau dewasa,” terang Suyuti.

Diuraikannya, sejauh ini di Kalteng baru mendapatkan pasokan 52 ribu dosis vaksin  pfizer, sejak  minggu lalu. Dan di Lamandau dapat 2000 dosis . Jumlah tersebut cukup untuk semua pelajar SMA dan SMP di dalam Kota Nanga Bulik. Lantaran  sebagian besar pelajar di kabupaten Lamandau baik yang di kecamatan maupun di kota sudah divaksin,  sebagai syarat pembelajaran tatap muka.

Baca Juga :  Pemkab Bartim Tambah Penyertaan Modal Bank Kalteng

“Dalam program vaksinasi bagi pelajar kali ini,  kita (Dinkes Provinsi Kalteng) juga menurunkan 9 orang tim vaksinasi untuk membantu mempercepat proses vaksinasi di sekolah,” tambahnya.

Vaksinasi para pelajar tersebut juga dihadiri Ketua TP PKK Provinsi Kalteng, Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran.

“Alhamdulillah senang sekali tadi dapat kabar dari pak bupati, Kabupaten Lamandau sudah 50 persen lebih progres vaksinasinya. Dan vaksinasi bagi pelajar untuk yang dosis pertama ini menggunakan pfizer,” ungkapnya.

Ia menambahkan, agar saat dimulainya pembelajaran tatap muka nanti,  sekolah dan seluruh pelajar tetap melakukan protokol kesehatan yang ketat. (mex/gus)

 

 



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *