SAMPIT – Rencana pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membangun taman di atas atap Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit menuai kritik dari sejumlah warga. Hal tersebut dinilai kurang memberi manfaat jangka panjang. Pemkab diharapkan lebih memprioritaskan perbaikan jalan yang dinilai lebih krusial.
Kritikan warga tersebut sebagian besar disampaikan melalui media sosial. ”Sangat tidak setuju. Sebaiknya dana digunakan untuk perbaikan jalan dalam kota, seperti gang kecil yang dicor beton dan atasnya dilapisi aspal. Insya Allah bermanfaat dan awet,” kata akun Instagram Eliansyahspt dalam komentarnya di akun Instagram Radar Sampit.
Di sisi lain, Pemkab Kotim diminta membenahi taman yang ada, sehingga berfungsi dengan baik. ”Taman yang ada dulu dibenahi. Hutan kota benahi. Kalau fungsinya sama saja, lebih baik kelola yang ada saja dulu daripada mubazir anggarannya,” kata Hantrikontet menambahkan.
Sebagian besar warganet tak setuju dan menyarankan agar Pemkab Kotim segera membenahi jalan rusak di Kota Sampit. ”Alangkah baiknya dana itu dialokasikan secepatnya untuk memperbaiki jalan yang rusak dan drainase yang kurang berfungsi di Kota Sampit. Sebab, akan sangat berbahaya bagi pengendara yang melintas,” kata Rifqi_rf6.
Selain itu, ada pula warganet yang meragukan struktur bangunan dan menyarankan agar memeriksa sisi keamanan sebelum rencana tersebut direalisasikan. ”Bapak Bupati yang terhormat, di masa pandeni ini gunakan anggaran dengan bijak. Pemprov yang ada saja APBD-nya ngos-ngosan, gimana setingkat kabupaten,” tulis akun Mediars.id.
”Kalaupun ngotot ingin bangun taman di atas PPM, mohon dicek kembali struktur bangunannya, mengingat bangunan berada di tepi sungai dan beban hidup nantinya pasti akan bertambah,” tambahnya lagi.
Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kotim Zulhaidir sebelumnya belum bisa memastikan kapan rencana pembangunan taman di atas atap PPM terealisasi.
”Rencana itu disampaikan Bupati Kotim. Untuk realisasinya belum tahu kapan. Sekarang masih tahap pengerjaan desain,” kata Zulhaidir, Jumat (21/5).