JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit Siklon Tropis dengan kode 94W yang tumbuh di wilayah Samudera Pasifik sebelah utara Papua kemarin (12/4). Dampak cuaca ekstrim diperkirakan akan sampai 19 April 2021.
Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta melaporkan kondisi pada Selasa (13/04) pagi, sistem 94W berada sekitar 1010 km sebelah utara timur laut Biak dengan arah gerak menuju barat laut dengan kecepatan 10 knots (18 km/jam). Kecepatan angin maksimum 30 knots atau 55 km/jam.
Prediksi 24 jam atau hari ini tanggal (14/04) pukul 07:00 WIB 94W diperkirakan berada sekitar 1070 km sebelah utara timur laut Biak menuju barat laut dengan kecepatan perlahan bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Kecepatan angin maksimum 35 knots atau 65 km/jam.
Citra satelit Himawari-8 menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif yang persisten dan cukup signifikan di sekitar sistem dalam enam jam terakhir. Area dengan kecepatan angin maksimum (15-20 knot) terkonsentrasi di kuadran utara dan selatan dari pusat sistem.
Adapun tekanan minimum Bibit Siklon Tropis 94W mencapai 1007 hektopaskal dan dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot atau 37 km/jam.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan bahwa keberadaan Bibit Siklon Tropis 94W dalam 24 jam kedepan ini memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam 24 jam kedepan yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang di beberapa wilayah di Tanah Air.
“Dalam 24 jam ke depan memberikan dampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” jelas Guswanto kemarin (13/4)
Sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak Bibit Siklon Tropis 94W meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Dalam hal ini Guswanto menekankan bahwa wilayah dengan level ‘waspada’ untuk potensi banjir atau banjir bandang dua hari ke depan berdasarkan prakiraan berbasis dampak adalah; Sulawesi Utara dan Maluku Utara.