Waspadai Masuknya Varian Baru Covid-19

Varian Baru Covid-19
LENGANG : Situasi pemberangkatan penumpang ke Pulau Jawa dengan menaiki kapal di Pelabuhan Kumai, sebelum pemberlakuan larangan mudik beberapa waktu lalu.(Dok.Radar Sampit)

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menginstruksikan, seluruh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di kabupaten dan kota serta perangkat terkait lainnya untuk memperkuat upaya pengendalian Covid-19 di wilayah provinsi ini.

Dirinya meminta agar pengawasan pada titik pintu masuk ke Kalteng, baik itu bandara dan pelabuhan laut harus berjalan optimal. Penerapan protokol kesehatan sebagaimana yang sudah diterapkan harus dipastikan terlaksana dengan baik. ”Pemerintah provinsi sebagai wakil pemerintah pusat adalah memastikan sinergitas dengan kabupaten dan kota, salah satunya mengenai upaya menekan penyebaran Covid-19,” katanya belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Terkait upaya pengawasan, gubernur juga meminta dilakukan pengetatan di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Bandara H. Asan Sampit, dan Bandara Iskandar di Pangkalan Bun. Seluruh penumpang penerbangan yang masuk ke wilayah Kalteng harus menerapkan protokol kesehatan dengan melaksanakan Swab PCR.

Pengetatan pengawasan juga dilakukan di pelabuhan laut, baik itu Pelabuhan Kumai di Pangkalan Bun, Pelabuhan Sampit, serta Pelabuhan Bahaur di Pulang Pisau. Sama dengan pengawasan bandara, penerapan protokol kesehatan pada sarana transportasi laut juga harus dipastikan berjalan optimal.

Baca Juga :  Varian Baru Covid-19 India Masuk Kalteng, Pasien Dinyatakan Sudah Sembuh 

“Harus ada langkah-langkah tegas dan tidak mengambang. Bila perlu, diberlakukan sanksi hukum atau sanksi sosial bagi pelanggar aturan protokol kesehatan,” tegas Sugianto.

Lebih lanjut ia mengatakan, pemerintah telah mengambil langkah-langkah serius untuk mengantisipasi varian baru Covid B1617 tidak menyebar luas di Kalteng. Meski secara kasus, tiga pasien yang sebelumnya dinyatakan terpapar varian baru tersebut telah sembuh, namun upaya penanganan penyebaran tetap harus dilakukan.

”Varian baru ini untuk sementara dianggap lebih ganas dari virus sebelumnya. Jika melihat trend baru di India, maka banyak yang perlu dipelajari agar varian baru ini tidak menyebar luas,” tandasnya. (sho/gus)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *