NANGA BULIK – Desa Mekar Mulya, Kecamatan Sematu Jaya, merayakan hari jadi ke-33 di Balai Desa Mekar Mulya, Rabu (1/9) malam. Karena digelar di tengah pandemi Covid-19, kegiatan dilaksanakan secara sederhana dan dengan protokol kesehatan ketat.
Namun demikian suasana syukuran hari jadi desa ini tetap berjalan dengan khidmat, setelah membaca doa istighosah bersama, warga yang hadir menikmati puluhan tumpeng yang tersedia. Tumpeng-tumpeng ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat desa, sehingga setiap RT menyediakan tumpeng ke balai desa untuk dinikmati bersama.
“Biasanya kita menggelar banyak acara dan perlombaan, tapi karena ada pembatasan kegiatan masyarakat selama pandemi, kita hanya menggelar syukuran saja, berdoa bersama agar masyarakat desa Mekar Mulya semakin sejahtera, terhindar dari sakit dna bencana,” harap Kepala Desa Mekar Mulya, Herlangga Triatmaja Hadiwijaya.
Sejarahnya, Desa Mekar Mulya merupakan desa eks Transmigrasi yang dimulai pada 1 September 1988 dan berada dalam Pembinaan KUPT (Kepala Unit Pemukiman Transmigrasi) dengan nama UPT Nanga Bulik II C/SP6.
Saat itu warga Transmigrasi berasal dari satu provinsi yaitu Jawa Tengah yang meliputi empat Kabupaten yaitu Kabupaten Wonosobo ada 25 KK, Kabupaten Temanggung 25 KK, Kabupaten Kebumen 25 KK, dan Kabupaten Purworejo 25 KK. Empat bulan kemudian, datang lagi warga Transmigrasi dari Provinsi Jawa Barat yakni Karawang, dan dari Banten yakni Pandeglang, dan Tangerang.
Tahun 1992 datang warga Transmigrasi dari Provinsi Jawa Barat. Kemudian pada tahun 1995 pemerintah mendatangkan lagi warga Transmigrasi yang berasal dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. “Sekarang di Desa Mekar Mulya jumlah penduduknya mencapai 1929 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 631,” ujar kades.
Kades juga menyampaikan kondisi desa, aset desa, kondisi lembaga desa, hingga capaian – capaian pembangunan baik dari fisik maupun non fisik. Karena baik infrastruktur dan fasilitas kesehatan hingga pendidikan, Desa Mekar Mulya sudah cukup mumpuni. Dan untuk penanggulangan Covid-19, desa juga menyiapkan BLT desa untuk 112 KPM senilai Rp 340,2 juta.
